Realisasi investasi di sepanjang semester I-2018 mencapai Rp 361,6 triliun. Angka itu tumbuh 7,4% dibanding realisasi investasi di semester I-2017 sebesar Rp 336,7 triliun. Namun pertumbuhannya mengalami perlambatan, sebab di semester I-2017 tumbuh 12,9%.
Sementara realisasi penanaman modal di triwulan II-2018 (April-Juni) sebesar Rp 176,3 triliun. Angka itu turun dibanding realisasi investasi triwulan I-2018 (Januari-Maret) sebesar Rp 185,3 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelemahan rupiah memang terus terjadi hingga belakangan ini, bahkan dolar AS kemarin sempat tembus di atas level Rp 14.600.
Faktor eksternal menurutnya juga cukup mempengaruhi psikologis investor asing. Mulai dari perang dagang hingga yang terbaru gejolak ekonomi Turki yang mulai memasuki tahap krisis. Hal itu membuat para investor menahan diri di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Seluruh sentimen tersebut membuat investor menunda realisasi investasinya. Thomas menegaskan bahwa para investor masih memiliki komitmen untuk berinvestasi di Indonesia, hanya saja masih wait and see.
"Mereka menunggu titik ekuilibrium rupiah yang baru," tambahnya.
Sementara untuk sentimen tahun politik menurut Thomas baru akan terasa di tahun depan. Investor memang cenderung menahan diri untuk melakukan realisasi investasi di tahun politik. (das/hns)