Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan secara bulanan (month to month) ekspor ini juga naik 25,19% dibandingkan bulan Juni.
"Di Juni Lebaran, banyak liburan, itu salah satu penyebab kenaikan," katanya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaliknya ada juga penurunan harga, di antaranya minyak kelapa sawit, emas, dan alumunium," ujarnya.
Ia mengatakan, ekspor non migas naik 31,18%, sementara ekspor migas turun 15,06%. Ekspor migas turun karena nilai hasil minyak turun.
"Minyak mentahnya turun, gasnya juga turun, kalau turun 15,06% itu penurunan hasil minyak, dan juga migas. Sementara non migas 31,18% terjadi karena peran beberapa komoditas kendaraan dan bagiannya, kenaikan ekspor YoY naik 19,33%," ungkapnya.
Saksikaan juga video ' Jokowi: Inflasi Bisa Kita Kendalikan, Ekspor Juga Baik ':
[Gambas:Video 20detik] (ang/fdl)