Sektor Pangan Nasional dalam Catatan BPS

Sektor Pangan Nasional dalam Catatan BPS

Dana Aditiasari - detikFinance
Minggu, 19 Agu 2018 14:21 WIB
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Data Pertumbuhan Ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) 6 Agustus 2018 lalu, mencatat kontribusi sektor pertanian dalam menyumbang pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2018 dibandingkan kuartal I-2018 sebesar 9,93%.

Kontribusi sektor pertanian ini merupakan yang tertinggi dibanding sektor lainnya seperti jasa perusahaan yang hanya 3,37% dan jasa lainya hanya 3,3%. Terutama pada tanaman hortikultura khususnya produksi sayuran dan buah-buahan serta peternakan pada produk unggas.

Beberapa faktor memengaruhi pertumbuhan ini. Puncak panen raya padi di Maret 2018 dan masih berlangsung hingga akhir kuartal II/2018, cuaca yang lebih kondusif dibanding tahun 2017 yang menyebabkan produksi sayur-sayuran dan buah-buahan meningkat, dan pengembangan teknologi budidaya dan pakan mandiri yang memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan produksi perikanan budidaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain pemenuhan kebutuhan dalam negeri, peningkatan produksi komoditas pangan juga telah membuat Indonesia berhasil mengekspor sejumlah bahan pangan ke berbagai negara.

"Meningkatnya volume ekspor tentu berdampak positif terhadap pertumbuhan PDB. Ke depan semua komoditas pangan ditargetkan produksinya naik, termasuk volume ekspornya juga naik," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi Minggu (19/8/2018).

Pencapaian di atas tidak selalu berbuah manis bagi Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Ia bercerita bagaimana respon masyarakat saat terjadi fluktuasi harga bahan pangan.

Bila naik masyarakat mengeluh, bila turun maka petani yang akan mengeluh. Menghadapi situasi ini Mentan punya resep khusus, yakni menelan pil sabar.

"Harga naik dihujat, harga turun juga marah. Memang kita harus minum pil sabar jadi Mentan (Menteri Pertanian)," ungkap Amran berseloroh di sela acara Ramah Tamah Kementerian Pertanian di Hotel Putri Duyung Ancol, Jakarta, Rabu awal Juli lalu.



Subur pencapaian namun kering pujian tak jadi soal bagi Amran. Bermodal pil sabar, ia terus berupaya membawa Kementerian Pertanian mewujudkan cinta-cita Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia di tanun 2045.

"Tahun 2045 Indonesia InsyaaALLAH bisa jadi pemain utama pangan dunia. Mimpi-mimpi kita sebagian sudah menjadi kenyataan (dengan ekspor komoditas)," ujarnya optimistis.


Saksikan juga video ' Jurus Menteri Pertanian Atasi Kemiskinan di Desa ':

[Gambas:Video 20detik]

(dna/dna)

Hide Ads