"Pembicaraan kita tadi seputar tenaga kerja untuk investasi. Prinsipnya pemerintah dan perusahaan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada daerah untuk menyiapkan tenaga kerja. Perusahaan butuh 5.000, daerah siap berapa?" kata Edi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Di Halmahera Tengah rencananya dibangun kawasan industri 1.000 hektar pada 30 Agustus 2018. Pembangunan kawasan industri di Halmahera Tengah diperkirakan selesai satu tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai tenaga kerja, Edi mengatakan, daerahnya akan menyiapkan tenaga kerja untuk kawasan industri. Investor pun menginginkan tenaga kerja lokal lebih banyak diserap dibandingkan tenaga kerja China.
"Soal China dan di mana saja, kita wellcome. Prinsipnya sepanjang daerah kita ada kesiapan tenaga kerja. Kalau nggak ada di daerah bagaimana, sementara investasi harus jalan kan. Dari perusahaan sangat wellcome kalau tenaga kerja kita yang dominan lebih bagus," tutur Edi.
Pihaknya juga menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) dan perguruan tinggi untuk menyiapkan tenaga kerja.
"Mereka minta dari lokal lebih banyak. Untuk kesiapan kita kerja sama dengan balai latihan, perguruan tinggi lokal juga kita lakukan," ujar Edi.
Edi menambahkan, di kawasan industri tersebut akan ada pabrik nikel, stainless steel, dan bahan dasar untuk baterai mobil listrik.
"Pabrik nikel, stainless steel, dan bahan dasar lithium untuk mobil listrik. Itu lokasi di Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Investornya Weda Bay join dengan Indonesia Weda Bay industrial Park," kata Edi.
Saksikan juga video ' KPAI Minta Pengelola Pariwisata Tidak Pekerjakan Anak-anak ':
(ara/fdl)