Butuh Rp 140 T untuk Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

Butuh Rp 140 T untuk Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 09 Agu 2018 14:01 WIB
Foto: Rangga Rahadiansyah
Jakarta - Pemerintah mendorong pengembangan kendaraan emisi rendah low carbon emission vehicle (LCEV). Salah satu yang didorong ialah mengenai kendaraan berbasis listrik, atau mobil listrik.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto mengatakan, dalam mendukung pengembangan mobil listrik tersebut, maka pemerintah juga perlu menyediakan berbagai hal yang dibutuhkan, contohnya masalah baterai.

Dia menjelaskan, saat ini baru ada tiga negara yang mampu memproduksi baterai untuk mobil listrik yaitu China, Korea Selatan, dan Jepang. Agar tak ketergantungan impor terhadap baterai mobil listrik, maka Indonesia seharusnya juga bisa memproduksi sendiri baterai dengan investasi yang mencapai Rp 140 triliun lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau kita mau mengembangkan kita harus mengembangkan baterainya, sementara untuk memproduksi baterai butuh investasi yang tidak sedikit yaitu kurang lebih, kemarin ada yang mau investasi sekitar Rp 140 triliun lebih. Jadi ini bukan bicara yang rendah, jadi harus cukup masif," kata Harjanto dalam seminar pengembangan mobil listrik di ICE BSD City, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Harjanto mengatakan, saat ini sudah ada pihak yang berminat untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Indonesia. Harjanto mengatakan pihak yang tertarik itu merupakan perusahaan asal China, yang ingin membangun Pabrik di Halmahera.

"Tapi sampai saat ini saya belum dapat profile tentang investornya, tapi informasi yang peroleh baru seperti itu, Rp 144 triliun kalau nggak salah ya," katanya.


Lebih dari itu, Harjanto sendiri juga mendorong agar pihak BUMN, dalam hal Ini PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) untuk juga bisa mendorong dan memproduksi baterai mobil listrik.


Saksikan juga video ' Jonan: Program Mobil Listrik Wajib Dilanjutkan ':

[Gambas:Video 20detik]

(fdl/zlf)

Hide Ads