Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan pihaknya telah menghitung kebutuhan investasi yaitu sebesar Rp 19 triliun.
"Sekitar Rp 19 triliun (perhitungan investasinya), di luar tanah. Itu sampai Kulon Progo, akses bandara nantinya," kata dia di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (20/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, yang membuat proyek tersebut mahal adalah karena ada 15 km tol yang dibuat melayang atau elevated.
"Ada elevated itu 15 km. Makanya agak mahal, 3 kali lipat kan dari biasa (non elevated)," sebutnya.
Budi melanjutkan, pihaknya sudah mengajukan hasil feasibility study (studi kelayakan/FS) ke Kementerian PUPR. Dia berharap proses lelang bisa segera dilaksanakan.
Pihaknya sudah menunjuk partner swasta untuk join di proyek tersebut, yakni PT Gama Group dan PT DMT.
"Kita sudah mengajukan sebagai pemrakarsa. Kami join dengan swasta, porsi Adhi 40%. Partner ada Gama Grup, DMT. Swasta masuk juga kan," tambahnya. (zlf/zlf)