Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, agar Stadion Olahraga Manahan serupa dengan GBK, maka standarnya harus mengikuti ketentuan FIFA.
"Mini GBK itu artinya gini standar FOP ikut FIFA Regulation. Kemudian yang semula terbuka menjadi tertutup. Tribunnya tertutup semua, single seat. Kemudian perwajahannya juga ditata," katanya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (20/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mengembangkan Stadion Manahan seperti GBK, Kementerian PUPR akan bekerja sama juga dengan pemerintah kota Solo.
"Kolaborasi dengan pemerintah daerah. Bukan hanya stadionnya saja yang diperbaiki, tapi seluruh kawasan Manahan ini ada proyek terintegrasi," sebutnya.
"Ada Flyover Manahan, sudah ditangani teman teman Bina Marga. Kemudian ada penanganan banjir yang ada di di sekitar Manahan. Itu ditangani teman teman Ditjen SDA (Sumber Daya Air)," sambungnya.
Untuk penanganan kawasan di Manahan akan ditangani oleh pemerintah kota Solo, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU).
"Penanganan kawasan di Manahan akan tangani oleh pemerintah kota Solo melalui Dinas PU, karena itu kan mini GBK juga kan ada stadion stadion, ada lapangan tenis, ada macam macam. Kalau nggak salah namanya Kawasan Sukarno juga namanya. Jadi itu akan ditangani oleh PU sana," jelasnya.
Kemudian pada sekitar bangunan stadion juga akan dipercantik oleh Dinas Olahraga setempat. Seluruh pembangun ini ditargetkan beres tahun depan.
"Sehingga saat diresmikan tahun 2019, Presiden (Joko Widodo) cukup sekali meresmikan 1 kawasan Manahan," tambahnya. (zlf/zlf)