Pemanggilan tersebut dalam rangka rapat koordinasi (rakor) biodiesel yang diagendakan pada pukul 09.00 WIB di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat.
Rakor kali ini mengerucutkan rencana penandatanganan kontrak pengadaan dan penetapan alokasi program pemanfaatan biodiesel 20% sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian ESDM akan menjadi tuan rumah acara penandatangan pengadaan dan alokasi yang dilakukan oleh badan usaha Bahan Bakar Nabati (BBN) dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan juga BPDP Sawit.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor mengatakan komitmen penandatanganan berlangsung pada pukul 14.00 WIB di Kementerian ESDM.
Dia mengatakan penetapan alokasi biodiesel yang akan disepakati ini berjumlah 2,9 juta kiloliter (KL) yang diperuntukkan untuk PSO dan non PSO sampai akhir 2018.
Data alokasi itu, kata Tumanggor akan didistribusikan ke enam depo besar secara bertahap sampai Desember 2018. Meski demikian dirinya tidak merinci depo mana saja yang akan mendistribusikannya.
Ada sebanyak 11 badan usaha penyalur BBM dan 19 badan usaha BBM yang akan diberikan alokasi volume dan lokasi penyaluran B20.
Saksikan juga video 'Jelang May Day, Buruh Sawit Desak Pemerintah Rumuskan Aturan Khusus':
(hek/zlf)