Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, biasanya penjualan emas Antam antara ekspor dan di domestik relatif seimbang. Namun tahun ini pihaknya melihat peningkatan yang drastis di pasar domestik.
"Permintaan dalam negeri meningkat mungkin imbas dari pelemahan Rupiah juga," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Baca juga: Menguat Lagi, Dolar AS Tembus Rp 14.640 |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajemen cukup bersyukur dengan catatan tersebut. Sebab kata Arie penjualan emas di pasar domestik jauh lebih menguntungkan.
"Karena untuk penjualan dalam negeri betul-betul kita manufaktur, dari emas batangan kita potong-potong sampai 10 gram. Sementara ekspor demand-nya emas batangan 1 kg. Jadi value added yang dipotong-potong memberikan keuntungan lebih besar," tambahnya.
Perseroan juga yakin penjualan dari produk emas tahun ini akan meningkat drastris. Sebab total penjulana emas di semester I-2018 itu sudah melebihi capaian penjualan emas Antam secara keseluruhan di 2017 sebesar 13,2 ton.
"Oleh karena itu Antam yakin penjualan emas tahun ini mencapai 24-25 ton," kata Corporate Secretary Antam Aprilandi H. Setia.
Baca juga: Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 650.000/Gram |
"Kalau kami lihat sekarang orang masih ingin emas. Demand lokal besar pada saat rupiah melemah. Orang pilih emas karena lebih stabil. Untuk saat ini kalau cari keuntungan ya memang cari dolar tapi emas itu lebih long term," tambahnya.
Saksikan juga video 'Penyebab Rupiah dan Mata Uang Dunia Melemah':
(das/dna)