Desa wisata yang berada tidak jauh dari Candi Borobudur itu menerima Corporate Social Responsibility (CSR) dari BI berupa dukungan pengembangan fasilitas dan sarana prasarana kawasan desa wisata (ecotourism village).
"Jika sektor pariwisata berkembang, maka ada ketersediaan valuta asing dari para turis mancanegara yang mau berkunjung ke Indonesia. Sehingga cadangan devisanya naik. Efeknya kurs lebih stabil," kata Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, usai penyerahan CSR di Desa Candirejo, Borobudur, Rabu (29/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, juga program pemberdayaan perempuan, pemberdayaan generasi muda dan lainnya.
"Bentuknya pelatihan. Total dananya hingga Rp 600 juta," terang Mirza.
Sementara itu, Sekretaris Desa Candirejo, Supadi mengatakan, tahun 2018 ini desa menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 7 ribu orang.
"Tahun 2017 lalu, kita kedatangan wisman sejumlah 6.800-an orang," sebut Supadi.
Menurutnya, jika tahun ini kunjungan wisman mampu mencapai angka 7 ribu, minimal ada perputaran uang senilai Rp 1 miliar di Desa Candirejo dengan asumsi per orang membelanjakan US$ 10
"Karena itu, kami mohon dukungan banyak pihak agar pariwisata desa kami bisa lebih berkembang," jelas Supadi. (hns/hns)