Baru Dicatat, Saham Perusahan Ethanol Tertua Ini Meroket 50%

Baru Dicatat, Saham Perusahan Ethanol Tertua Ini Meroket 50%

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 30 Agu 2018 09:58 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Hari ini jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali bertambah. PT Madusari Murni Indah Tbk resmi pencatatan saham alias listing di papan perdagangan BEI.

Saat dicatatkan pertama kali saham berkode MOLI langsung menguat 50% dari harga penawaran Rp 580 ke posisi Rp 870. Saham MOLI langsung terkena auti reject.

Pada level itu saham MOLI ditransaksikan dengan frekuensi sebanyak 5 kali. Ada sebanyak 3.207 lot berpindah tangan senilai Rp 279 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini capaian yang fantansi. Saat penawaran kami juga mencapai over subscribed (kelebihan permintaan) 221 kali," kata Direktur Utama MOLI Arief Goenadibrata di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (30/8/2018).



MOLI, emiten baru yang ke 34 tahun ini melepas sebanyak 351.000.000 saham atau 15,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dalam aksi korporasi ini perusahaan mengantongi dana segar sebesar Rp 203,58 miliar.

Dana yang diperoleh itu setelah dikurangi biaya-biaya emisi sebanyak 94,45% diberikan kepada entitas anak untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun pabrik, serta beberapa mesin baru. Sedangkan sisanya akan disalurkan kepada entitas anak untuk pembangunan fasilitas distribusi berupa gudang di daerah Jawa Timur.

PT Madusari Murni Indah atau Molindo Incorporated merupakan perusahaan holding yang menaungi PT Molindo Raya Industrial sebagai pabrik ethanol, PT Molindo Inti Gas sebagai pabrik CO2 dan PT Sumber Kita Indah sebagai perusahaan trading dan distribusi. Perusahaan ini didirikan di Malang pada tahun 1965, itu artinya perusahaan ini sudah beroperasi selama 53 tahun.

"Kami kelompok perusahaan yang memproduksi ethanol, bukan perusahaan madu loh ya. Kami perusahaan produsen ethanol terbesar di Indonesia," tambahnya.



Dalam perkembangan bisnisnya Madusari di kemudian hari mengakuisisi Molindo yang juga merupakan produsen ethanol pesaing saat itu.

Group perusahaan ini kemudian berkembang dan melahirkan PT Molindo Raya Industrial sebagai pabrik produsen ethanol dengan kapasitas produksi 80.000 KL per tahun dan juga PT Molindo Inti Gas sebagai pabrik produksi gas CO2 dengan kapasitas produksi 15.360 ton per tahun.


Saksikan juga video 'Waduh! Xiaomi Rugi Rp 15 Triliun':

[Gambas:Video 20detik]

(das/dna)

Hide Ads