Produksi Daging Ayam Surplus 300 Ribu Ton

Produksi Daging Ayam Surplus 300 Ribu Ton

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Kamis, 30 Agu 2018 19:41 WIB
Foto: Arbi Anugrah
Jakarta - Kementerian Pertanian memastikan produksi daging ayam jenis broiler di tahun 2018 surplus 300 ribu ton. Kementan pun berharap harga ayam tidak mengalami kenaikan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan audit produksi daging ayam. Kegiatan itu dilaksanakan dari 18 Mei-20 Juli 2018.

Hasilnya, realisasi produksi day old chicken atau anak ayam dalam kurun waktu tiga tahun ada sebanyak 3.156.732.462 ekor. Angka tersebut setara dengan satu Grand Parent Stock (GPS) bisa menghasilkan 5.600 ekor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Broiler bulan Januari hingga Juni 2018 dan potensi produksi Juli hingga Desember 2018 (dari impor GPS broiler tahun 2016, 2017 dan 2018) adalah sebanyak 3.156.732.462 ekor dengan rataan perbulan sebanyak 263.061.042 ekor," kata dia di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (30/8/2018).



Dengan begitu, produksi daging ayam ia perkirakan mencapai 3.382.311 ton atau melebihi kebutuhan sebesar 3.382.311 ton. Dengan begitu, ada kelebihan produksi sebanyak 331.035 ton.

Sehingga ia berharap tidak ada lagi permainan harga daging ayam seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Angka ini surplus dari kebutuhan sebanyak 3.051.276 ton. Jadi saya ingin harga unggas dan telur ini tidak bergejolak lagi dan bisa terjangkau," imbuhnya.



Selain itu, Ketua Tim Audit Populasi GPS Ayam Ras Broiler Trioso Purnawarman memaparkan kegiatan audit dilaksanakan pada seluruh perusahaan Pembibitan GPS ayam ras broiler sebanyak 14 perusahaan.

Adapun 14 perusahaan, diantaranya: PT Charoen Pokphand Jaya Farm, PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Bibit Indonesia, Cheil Jedang-Patriot Intan Abadi (CJ-PIA), PT Wonokoyo Jaya Corporindo, PT Taat Indah Bersinar, PT Hybro Indonesia, PT Expravet Nasuba, PT Cibadak Indah Sari Farm, CV Missouri, PT Reza Perkasa, PT Karya Indah Pertiwi, PT Satwa Borneo Jaya, dan PT Berdikari (Persero).


Saksikan juga video 'Curhat Peternak Ayam: Soal Broker hingga Ngebon':

[Gambas:Video 20detik]

(dna/dna)

Hide Ads