Jakarta -
PT Hutama Karya (Persero) atau HK melalui Peraturan Presiden No 100 Tahun 2014 jo Peraturan Presiden No 117 Tahun 2015, mendapatkan penugasan pembangunan dan pengusahaan 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.770 km, dengan prioritas di delapan ruas sepanjang 644 km dengan total investasi sekitar Rp 250 triliun.
Kedelapan ruas prioritas tersebut adalah Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Dumai, Bakauheni-Tebanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, Palembang-Tanjung Api-Api, dan Kisaran-Tebing Tinggi. Target penyelesaian seluruh ruas adalah akhir 2019.
Untuk mengerjakan itu semua, Hutama Karya perlu modal yang cukup besar. Di sini, pemerintah yang memberi penugasan berupaya membantu dengan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN). Dengan PMN, diharapkan pembungan proyek Tol Trans Sumatera bisa cepat selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tahun ini, pemerintah pun kembali memberikan tambahan PMN kepada Hutama Karya. Berapa besarannya? Simak berita selengkapnya.
Pemerintah akan kembali memberikan PMN atau suntikan modal kepada Hutama Karya sebesar Rp 7 triliun. PMN tersebut akan didapat dari alokasi APBN tahun ini dan 2019.
"Insyaallah tahun ini dan 2019 kami mendapatkan PMN Rp 7 triliun sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi dalam nota keuangan kemarin," kata Dirut PT Hutama Karya, Bintang Perbowo di Palembang, Kamis (30/8/2018) lalu.
Bintang mengatakan PMN tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan proyek Tol Trans Sumatera yang sedang digarap.
Bintang mengatakan bahwa PMN tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan Tol Trans Sumatera yang sedang digarap, terutama untuk ruas prioritas seperti Bakauheni-Palembang.
Proyek tol penghubung dua wilayah itu sendiri memang ditargetkan rampung pada awal 2019. Namun, Bintang mengaku kalau pihaknya berupaya mempercepat pembangunan. Dia menargetkan konstruksi bisa selesai pada November 2018.
Adapun Tol Bakauheni-Palembang terbagi dalam tiga ruas, yakni Bakauheni-Terbanggi Besar pengerjaan fisiknya sudah mencapai 86,02%, Ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung sudah mencapai 73%, serta ruas Palembang-Indralaya sudah mencapai 95,46%.
"Bisa ya, lebih cepet malah. November akhir, atau Desember sudah selesai semua," kata Bintang.
Bintang mengatakan selain memanfaatkan PMN, pihaknya juga akan mencari pendanaan lain untuk menyelesaikan pembangunan Trans Sumatera.
"Intinya, tahun ini dan tahun depan untuk menuntaskan penugasan itu akan menggunakan PMN Rp 7 triliun itu dan sisanya akan mencari di pasar," ujar Bintang.
Hutama Karya sebagai pemilik konsesi Tol Trans Sumatera akan mencari utang atau mitra strategis untuk mencari sisa pendanaan yang diperlukan. Bahkan, BUMN Karya itu berencana menawarkan proyek Trans Sumatera pada Pertemuan tahunan World Bank dan IMF di Bali pada Oktober nanti.
"Kita kan punya sumber keuangan dari tol yang sudah ada. Kami juga akan menawarkan potensi Trans Sumatera pada investor strategis pada pertemuan Bank Dunia dan IMF Oktober tahun ini di Bali," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman