Kedelapan ruas prioritas tersebut adalah Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Dumai, Bakauheni-Tebanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, Palembang-Tanjung Api-Api, dan Kisaran-Tebing Tinggi. Target penyelesaian seluruh ruas adalah akhir 2019.
Untuk mengerjakan itu semua, Hutama Karya perlu modal yang cukup besar. Di sini, pemerintah yang memberi penugasan berupaya membantu dengan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN). Dengan PMN, diharapkan pembungan proyek Tol Trans Sumatera bisa cepat selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dapat Tambahan PMN Rp 7 Triliun
Foto: Fadhly F Rachman
|
"Insyaallah tahun ini dan 2019 kami mendapatkan PMN Rp 7 triliun sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi dalam nota keuangan kemarin," kata Dirut PT Hutama Karya, Bintang Perbowo di Palembang, Kamis (30/8/2018) lalu.
Bintang mengatakan PMN tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan proyek Tol Trans Sumatera yang sedang digarap.
PMN untuk Proyek-proyek Prioritas
Foto: Fadhly F Rachman
|
Proyek tol penghubung dua wilayah itu sendiri memang ditargetkan rampung pada awal 2019. Namun, Bintang mengaku kalau pihaknya berupaya mempercepat pembangunan. Dia menargetkan konstruksi bisa selesai pada November 2018.
Adapun Tol Bakauheni-Palembang terbagi dalam tiga ruas, yakni Bakauheni-Terbanggi Besar pengerjaan fisiknya sudah mencapai 86,02%, Ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung sudah mencapai 73%, serta ruas Palembang-Indralaya sudah mencapai 95,46%.
"Bisa ya, lebih cepet malah. November akhir, atau Desember sudah selesai semua," kata Bintang.
Selain PMN, Hutama Karya Juga Cari Pendanaan Lain
Foto: Fadhly F Rachman
|
"Intinya, tahun ini dan tahun depan untuk menuntaskan penugasan itu akan menggunakan PMN Rp 7 triliun itu dan sisanya akan mencari di pasar," ujar Bintang.
Hutama Karya sebagai pemilik konsesi Tol Trans Sumatera akan mencari utang atau mitra strategis untuk mencari sisa pendanaan yang diperlukan. Bahkan, BUMN Karya itu berencana menawarkan proyek Trans Sumatera pada Pertemuan tahunan World Bank dan IMF di Bali pada Oktober nanti.
"Kita kan punya sumber keuangan dari tol yang sudah ada. Kami juga akan menawarkan potensi Trans Sumatera pada investor strategis pada pertemuan Bank Dunia dan IMF Oktober tahun ini di Bali," tuturnya.
Halaman 2 dari 4