Penandatanganan kerjasama antara Pertamina dan Telkom dilakukan oleh Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid, dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom Dian Rachmawan.
Acara tersebut disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Kepala BPH Migas M. Fanshrullah Asa, Dirut Pertamina Nicke Widyawati, dan Dirut Telkom Alex J. Sinaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena data kita secara historis jauh dari akurat, sehingga kita sering dihadapi situasi kelangkaan BBM, karena cara kita simpan stok tidak tepat, karena dapat data yang tidak akurat," ujar Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).
"Kalau kita mau ambil keputusan, diberi datanya sampah keputusannya pasti jadi sampah. Karana itu data yang kita terima harus data yang bagus dan bersih, sehingga keputusan yang kita ambil akan bagus," sambungnya.
Sesuai kesepakatan, implementasi digitalisasi SPBU bisa selesai pada Desember 2018, atau paling lambat triwulan pertama 2019. Hanya saja Rini meminta prosesnya lebih dipercepat.
"Ini supaya bisa secepatnya integrasikan SPBU Pertamina dengan sistem digitalisasi. Dengan demikian data tiap hari akurat," sebutnya.
"Ini baru bisa 2019, kalau Pertamina bisa terima. Tapi kalau saya nggak bisa terima terus terang. Jadi ingat, saya pemegang saham Telkom. Saya harap kerja sama semua direksi Pertamina dan Telkom dalam merealisasikan ini secepat mungkin," tambahnya.