Mata uang Paman Sam tersebut pagi ini dihargai Rp 14.760. Angka tersebut turun dari posisi akhir pekan lalu yang sempat menyentuh level Rp 14.884.
Dolar AS sendiri tercatat telah menekan rupiah setidaknya 11,7% pada sepanjang tahun ini (year to date). Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mewakili kalangan pengusaha mengaku sudah memprediksikan kondisi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan gejolak nilai tukar yang terjadi hanya sentimen sementara.
"Itu kan sentimen sementara aja, fundamentalnya kan tidak segitu. Pengaruh penguatan dolar AS ini kan karena eksternal negatif saja," kata Wimboh.
Pelemahan rupiah sendiri diprediksi baru berakhir jika normalisasi kebijakan suku bunga The Fed berakhir dan kinerja ekonomi domestik khususnya neraca perdagangan membaik. Nilai tukar rupiah bahkan berpotensi menembus level psikologis baru karena dipicu dari faktor domestik defisit neraca perdagangan dan sentimen proteksi dagang serta fluktuasi harga komoditas.
Saksikan juga video 'Galau Rupiah terhadap Penguatan Dolar AS':