Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini masih tinggi di angka Rp 14.777.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 6,951 poin (0,12%) ke level 6.025,411. Setali tiga uang, Indeks LQ45 naik 1,725 poin (0,18%) ke level 953,607.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Masih Tinggi, Dolar AS Betah di Rp 14.750-an |
Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG kemudian bergerak ke zona negatif 28,996 poin (0,48%) ke level 5.990,188. Sementara Indeks LQ45 juga turun 7,218 poin (0,72%) ke level 944,878.
IHSG masih gagal membalikkan kedudukan dan kembali parkir di zona merah pada jeda siang hari ini. IHSG turun 48,272 poin (0,80%) ke 5.970,188. Indeks LQ45 melemah 11,480 poin (1,21%) ke 940,402.
Laju IHSG yang tertahan dipicu melemahnya sembilan saham sektoral. Pelemahan paling dalam dicatatkan saham sektor industri dasar sebesar 2,11%.
Perdagangan saham pun cenderung sepi dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 157.404 kali transaksi sebanyak 3,4 miliar lembar saham senilai Rp 2,4 triliun. Sebanyak 133 saham menguat, 210 saham melemah dan 123 saham stagnan.
Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup flat pada perdagangan akhir kemarin (31/08). Indeks Dow Jones berakhir melemah sebesar 0.09% ke level 25964. Sedangkan S&P; terapresiasi 0.01% ke level 2901 dan Nasdaq naik sebesar 0.26% ke level 8109.
Indeks utama AS ditutup datar pada perdagangan (31/08). Terbatasnya pergerakan indeks ini salah satunya dikarenakan adanya kekecewaan pelaku pasar atas pertemuan AS dan Kanada yang berakhir pada hari Jumat tanpa suatu resolusi besar.
Bursa-bursa Asia rata-rata masih bergerak negatif siang ini. Sentimen negatif ini terasa hingga mempengaruhi laju IHSG.
Berikut situasi di bursa regional siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 turun 0,58% ke level 22.731,689.
- Indeks Hang Seng turun 0,77% ke level 27.674,381.
- Indeks Komposit Shanghai turun 0,75% ke level 2.705,450.
- Indeks Straits Times turun 0,43% ke level 3.200,640.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.075 ke Rp 71.925, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 625 ke Rp 27.675, Indah Kita Pulp and Paper (INKP) turun Rp 625 ke Rp 18.475 dan Indocement Tunggal (INTP) turun Rp 475 ke Rp 17.250. (eds/eds)











































