Jokowi Tunda Proyek 15.200 MW, Beban Impor Turun Rp 149 T

Jokowi Tunda Proyek 15.200 MW, Beban Impor Turun Rp 149 T

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 04 Sep 2018 20:34 WIB
Ilustrasi Pembangunan Pembangkit Listrik/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Pemerintah menunda proyek kelistrikan sebesar 15.200 mega watt (MW). Langkah ini dilakukan untuk menyelamatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menerangkan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek ketenagalistrikan rata-rata 20-40%. Sisanya, kebutuhan proyek dipenuhi dari impor.

"Biasanya TKDN antara mungkin 20-40% ada yang lebih ada 50-60% tapi average 20-40%," ujar dia di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jonan menerangkan, proyek ketenagalistrikan 15.200 MW itu nilai investasinya sekitar US$ 24 miliar hingga US$ 25 miliar. Lanjutnya, dengan penundaan ini maka beban impor yang berkurang sekitar US$ 8 miliar hingga US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 149 triliun dengan asumsi US$ 1= Rp 14.900.

"Kapasitas pembangkit yang ditunda itu kalau total COD 2019 ditunda 2021 sampai 2026, mengurangi beban impor itu ya kira-kira US$ 8 miliar-10 miliar mengurangi beban impor," ungkapnya.


Meski sejumlah proyek ditunda, Jonan optimistis target rasio elektrifikasi hingga tahun 2019 sebesar 99% tetap tercapai.

"Jadi rasio tetap, kalau misal hari ini 97,13% sekitar itu, mungkin akhir tahun 97,7% pasti tercapai tahun depan 99%," tutupnya. (ara/ara)

Hide Ads