Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menerangkan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek ketenagalistrikan rata-rata 20-40%. Sisanya, kebutuhan proyek dipenuhi dari impor.
"Biasanya TKDN antara mungkin 20-40% ada yang lebih ada 50-60% tapi average 20-40%," ujar dia di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonan menerangkan, proyek ketenagalistrikan 15.200 MW itu nilai investasinya sekitar US$ 24 miliar hingga US$ 25 miliar. Lanjutnya, dengan penundaan ini maka beban impor yang berkurang sekitar US$ 8 miliar hingga US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 149 triliun dengan asumsi US$ 1= Rp 14.900.
"Kapasitas pembangkit yang ditunda itu kalau total COD 2019 ditunda 2021 sampai 2026, mengurangi beban impor itu ya kira-kira US$ 8 miliar-10 miliar mengurangi beban impor," ungkapnya.
Meski sejumlah proyek ditunda, Jonan optimistis target rasio elektrifikasi hingga tahun 2019 sebesar 99% tetap tercapai.
"Jadi rasio tetap, kalau misal hari ini 97,13% sekitar itu, mungkin akhir tahun 97,7% pasti tercapai tahun depan 99%," tutupnya. (ara/ara)