Berbisnis dan berinvestasi properti, orang bilang adalah investasi dan bisnis tidak perlu dipikirkan, karena (maaf) dikencingi saja harganya akan naik dengan sendirinya. Tidak perlu gembar gembor promosi, yang penting lokasi, asal lokasinya bagus maka harganya akan naik juga. Betul tidak?
Dalam satu tahun, bisa jadi imbal hasil yang diberikan oleh properti bisa dua kali lipat, atau bahkan berkali lipat dari investasi lainnya. Berapa yang diberikan oleh deposito per-tahun?.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari nilai pokoknya saja, properti bisa melambung tinggi harganya bila dibandingkan dengan nilai investasi produk lainnya. Beli properti saat ini Rp350juta, tahun depan bisa jadi harganya Rp 500juta. Dua tahun lagi, tentu harganya makin melambung. Itu baru dari nilai pokoknya. Belum lagi, bila properti yang dimiliki digunakan sebagai usaha, hasilnya berkali lipat tentunya.
Jadi, investasi properti ini investasi yang menarik, ya?.
Namun, sebagaimana sebuah koin, ada dua sisi depan dan belakang. Ada kelebihan dan kekurangan juga dalam investasi properti. Dibalik "gemerlapnya" returnt on investment yang ditawarkan oleh investasi properti, ada beberapa hal yang sebenarnya menjadi kelemahan dalam investasi properti.
Apa sajakah itu?
1. Sulit untuk Dicairkan
Tidak seperti investasi dalam deposito, logam mulia, atau reksa dana, investasi dalam properti adalah sebuah investasi yang cukup sulit untuk dicairkan. Menjual sebuah rumah, villa, atau bahkan aprtemen studio tentu tidak sama dengan menjual gorengan. Butuh waktu, pemasaran, dan bahkan bantuan orang lain agar properti yang ingin dijual bisa segera laku dengan segera.
Hal ini cukup penting untuk diperhatikan karena bilamana seseorang terlalu banyak memiliki properti dalam portofolio investasinya, maka dia akan kesulitan dalam kondisi dimana dia membutuhkan dana yang bersifat segera.
Misal kata, seseorang memiliki nilai aset sebesar Rp2miliar rupiah, dalam portofolionya dia hanya memiliki dana cash sebesar Rp100juta saja dan sisanya berupa properti, tanah, dan juga sawah. Lalu bagaimana bila ternyata ananya membutuhkan dana sejumlah Rp250juta untuk
kuliah? Terpaksa kan dia menjual sawah di harga bawah.
Tapi sebenarnya kelemahan sulit untuk dicairkan ini bisa di "akali" atau dicarikan solusinya sehingga menjadi mudah dicarikan bila anda membutuhkan sejumlah dana. Nah, tips dan trik seperti ini yang dibahas di pelatihan Perencana Keuangan dan Investasi yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.
Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana. Ada juga workshop khusus tentang Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.
Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)
Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini .
Apa lagi kelemahan berinvestasi di properti? Akan kita bahas di artikel berikutnya ya.
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (dna/dna)