Ini Cara Teranyar BI 'Obati' Rupiah dari Amukan Dolar AS

Ini Cara Teranyar BI 'Obati' Rupiah dari Amukan Dolar AS

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 05 Sep 2018 18:39 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyebutkan telah memiliki langkah jangka pendek untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan langkah jangka pendek itu juga sudah dilakukan.

"Karena dalam jangka pendek, stabilisasi perlu dilakukan," kata Perry di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Nilai tukar dolar AS diketahui tak berhenti menunjukkan penguatannya terhadap rupiah. Dolar AS bahkan sempat menyentuh level Rp 14.999.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Langkah jangka pendek BI dalam menstabilkan nilai rupiah, kata Perry, yang pertama adalah mempererat koordinasi dengan pemerintah dan OJK. Koordinasi yang dimaksud adalah dalam menerbitkan dan menjalankan suatu kebijakan.

Kedua, melakukan penyesuaian suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate. Tujuannya, agar surat berharga negara (SBN) tetap menarik bagi investor, sehingga ada arus modal masuk ke Indonesia.

"Bagaimana suku bunga kita masih menarik investasi masuk portofolio apalagi pemodal asing ini milih-milih dari imbal hasil," jelas dia.

Ketiga, bersama dengan pemerintah dan stakeholder menurunkan defisit transaksi berjalan. Tercatat, defisit sepanjang kuartal II mencapai US$ 8 miliar atau lebih tinggi dari periode kuartal I yang mencapai US$ 5,7 miliar.

Langkah keempat, kata Perry, otoritas moneter akan selalu berada di pasar untuk melakukan intervensi, baik di pasar valas maupun pasar SBN. Untuk intervensi, setidaknya BI sudah menggelontorkan dana sekitar US$ 11,9 miliar.

Sedangkan yang terakhir, Bank Indonesia menyediakan fasilitas swap dengan tarif barter valas yang lebih murah.

(hek/eds)

Hide Ads