Proyek 15.200 MW Ditunda Demi Rupiah, Pengusaha Sudah Investasi

Proyek 15.200 MW Ditunda Demi Rupiah, Pengusaha Sudah Investasi

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 05 Sep 2018 19:23 WIB
Foto: Dok APLSI
Jakarta - Proyek listrik 15.200 megawatt (MW), bagian dari program 35.000 MW, ditunda pemerintah. Penundaan dilakukan untuk meredam pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena komponen impor.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang mengatakan pengusaha sudah mengeluarkan investasi untuk pembangunan proyek pembangkit listrik sebelum memasuki masa konstruksi. Dana yang dikeluarkan meliputi pembersihan lahan, konsultan, uji kelayakan, hingga AMDAL.


"Kami misalnya sudah lakukan land clearing, sudah ada hire konsultan, survei feasibility study, AMDAL. Ya otomatis sudah ada biaya-biayanya baik yang sekarang sudah dikeluarkan maupun planning ke depan," kata Arthur di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penundaan proyek ketenagalistrikan juga memberikan dampak ke besaran investasi. Pasalnya, keputusan pemerintah untuk menunda sejumlah proyek tersebut membuat penyelesaian pembangkit listrik molor.


"Dengan adanya perubahan rencana memang itu harus dihitung kembali. Jadi pasti ada efek sih," ujar Arthur.

Penundaan proyek ketenagalistrikan hingga 15.200 MW juga menimbulkan ketidakpastian di kalangan dunia usaha, khususnya produsen listrik swasta.

"Kalau tadi sih kami lebih kepada dari segi investor supaya ada kepastian untuk investasi," kata Arthur.

(ara/hns)

Hide Ads