Sempat Terdampak Gempa, Pertemuan IMF-World Bank Tetap di Bali

Sempat Terdampak Gempa, Pertemuan IMF-World Bank Tetap di Bali

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 05 Sep 2018 19:28 WIB
Foto: Nandhang Astika
Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF World Bank yang berlangsung di Bali pada 8 Oktober hingga 14 Oktober 2018 mendatang.

Kepala Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Peter Jacobs menjelaskan bencana alam seperti gempa bumi memang tidak bisa diprediksi.

"IMF World Bank Annual Meeting tetap di Bali. Tapi kami sudah memiliki rencana evaluasi jika memang terjadi bencana alam. Pemerintah dan seluruh security officer siap melakukan evacuation plan tersebut dan sudah dilatih jadi tak perlu khawatir," kata Peter dalam media briefing di Gedung BI, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peter menjelaskan, panitia nasional pertemuan tahunan IMF World Bank sudah berdiskusi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan para ahli gempa dari Jepang terkait bencana alam tersebut.

"Panitia nasional masih sangat meyakini, pelaksanaan akan tetap di Bali. Belum ada rencana untuk memindahkan jika terjadi apa-apa ada opsi akan dipindahkan ke Washington," imbuh dia.



Perwakilan dari Kementerian Keuangan Adi Budiarso menjelaskan dia sudah mendapatkan informasi terbaru dari studi pengawasan gempa bahwa Lombok dan Bali aman.

"Mitigasi kita sudah siap hingga evakuasi. Bali aman untuk menjadi tuan rumah untuk perhelatan besar ini," ujar dia.

Adi menyampaikan rencana evakuasi sudah disiapkan untuk bencana seperti gempa dan tsunami. Nantinya titik keselamatan adalah rooftop. Lalu sirene akan menyala jika ada gempa yang berpotensi tsunami. Hal ini sudah dilakukan dengan simulasi yang melibatkan banyak orang.

Sebagai informasi, International Monetary Fund (IMF) - World Bank Group (WBG) Annual Meetings (AM) merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur IMF dan WBG. Pertemuan tersebut akan menghadirkan total 15.000 peserta, yang terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara, sektor privat, NGOs, akademisi, dan media.

Selain dihadiri oleh seluruh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank sentral dari 189 negara anggota IMF-WB, pertemuan tahunan ini juga akan dihadiri 3.500-5.000 investor di industri keuangan yang siap berinvestasi, 500 CSO, lembaga internasional, LSM, anggota parlemen, akademisi, media, dan observer dengan total peserta sebanyak 12.500 hingga 15 ribu orang.


(kil/eds)

Hide Ads