Dikutip dari data perdagangan Reuters, Rabu (5/9/2018), dolar AS terpantau bergerak pada level 14.880. Angka ini turun cukup dalam setelah kemarin dolar AS berada di 14.999, 1 poin lagi menembus level Rp 15.000.
Kian menguatnya dolar AS diyakini dipengaruhi oleh faktor eksternal, di antaranya krisis di Turki dan Argentina, kenaikan suku bunga acuan AS hingga perang dagang AS dan China. Bank Indonesia sejauh ini telah mengintervensi dolar di pasar valas dan SBN hingga Rp 11,9 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Amukan Dolar AS Mereda, IHSG Masih Loyo |
Saksikan juga video 'Oesman Sapta: Masalah Dolar Kok Pada Ribut, Gila Apa?':
(zlf/zlf)