Rupiah Anjlok, Orang RI Harus Introspeksi Diri

Rupiah Anjlok, Orang RI Harus Introspeksi Diri

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 06 Sep 2018 14:40 WIB
Foto: Matt Cardy/Getty Images
Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah tidak sepenuhnya salah pemerintah. Kita sebagai masyarakat tanpa sadar juga ikut memberikan sumbangan negatif. Untuk itu waktunya intropeksi diri.

Direktur for Investment Strategy PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat menilai salah satu penyebab lemahnya rupiah juga dari perilaku konsumtif masyarakat Indonesia. Terbukti dari banyaknya barang impor masuk ke Indonesia yang bersifat konsumtif.

"Sekarang ini gara-gara kelakuan konsumtif kita juga dan kurang produktif kita," tuturnya di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perilaku yang konsumtif dengan membeli produk-produk impor turut membuat defisit transaksi berjalan Indonesia terus membesar. Pada kuartal II-2018 defisit transaksi berjalan RI sudah mencapai 3,04% terhadap PDB.



Impor juga turut membuat permintaan akan dolar Amerika Serikat (AS) membesar. Sehingga mendorong rupiah semakin melemah.

Selain itu, menurut Budi gaya hidup generasi milenial juga ikut berperan menekan rupiah. Saat ini kecenderungan generasi milenial hidup mementingkan liburan ke luar negeri ketimbang investasi.

"Coba tanya saja anak milenial, mereka lebih banyak plesiran ke luar negeri dan pakai gadget impor dari luar. Jadi harus perbaiki diri juga," tambahnya.

Meski begitu, Budi menegaskan, kondisi pelemahan rupiah saat ini tidak bisa disamakan dengan kondisi saat krisis moneter di 1998 ataupun 2008. Menurutnya pelemahan ini baru sebatas teguran agar masyarakat Indonesia dan pemerintah berbenah diri.

"Ini bukan mengarah ke krisis yang akan fatal, ini teguran agar kita bangun untuk memperbaiki diri," tegasnya.

(das/eds)

Hide Ads