"Di semester I nggak sampai Rp 5 triliun. Jadi jauh lah (dari target). Nanti prognosanya ke depan, ini kan berubah terus, ICP-nya (harga minyak mentah Indonesia) berubah, kursnya berubah," kata dia ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena harga minyak naik. Kompensasi ke hilirnya nggak cukup," sebut dia.
Untuk diketahui, laba bersih Pertamina pada 2017 juga turun dibandingkan 2016, dari US$ 3,15 miliar menjadi US$ 2,4 miliar di 2017. Penurunan sebesar 23% itu tersebut lantaran belum adanya penyesuaian harga untuk BBM bersubsidi seperti Premium dan Solar.