"Kan yang 15 ribu 15 sekian (MW) itu kan yang finansial close (urusan pembiayaanya tuntas). Kan kita juga harus cek dan saya juga harus cek dong kalau saya itu men-ghold dulu itu selama dua tahun margin cadangannya itu cukup apa nggak?" kata dia usai menghadiri rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).
Dari kondisi tersebut kata Syofvi ada beberapa yang masih tidak mencukupi. Namun, ia menegaskan akan tetap mengejar target energi baru dan terbarukan (EBT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi saat ini nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) hari ini sedikit mereda. Beberapa hari belakangan amukan mata uang Negeri Paman Sam ini tak kunjung selesai. Dikutip dari data perdagangan Reuters, Rabu (5/9/2018), dolar AS terpantau bergerak pada level Rp 14.840 saing ini sekitar pukul 13.55 WIB.
Penurunan cukup terasa karena sebelumnya dolar AS berada di 14.999, 1 poin lagi menembus level Rp 15.000. Pagi tadi, dolar AS berada di Rp 14.880. Sempat naik lagi ke Rp 14.900, siang ini dolar AS kembali jinak ke posisi Rp 14.840. (dna/dna)