Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Scenaider Siahaan mengatakan penerbitan SBN tersebut dalam rangka menutupi sisa defisit anggaran APBN 2018.
"Penerbitan SBN valas sampai akhir tahun sepertinya nggak ada lagi, karena semuanya di SBN rupiah," ungkap Scenaider saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Scenaider mengungkapkan bahwa kebutuhan pembiayaan untuk menutupi defisit anggaran sampai akhir tahun ini sekitar Rp 175 triliun dari Rp 325 triliun atau 2,19% terhadap PDB. Pasalnya, pemerintah sudah memenuhi defisit anggaran sebesar Rp 150 triliun.
Adapun, lanjut Scenaider pemenuhan defisit anggaran tersebut dengan cara menerbitkan SBN yang juga diperuntukkan memenuhi pembiayaan lainnya seperti penyertaan modal negara (PMN).
"Strategi pembiayaan sampai akhir tahun akan fokus pada pendalaman pasar domestik melalui penerbitan SBN rupiah yang ditargetkan kepada investor ritel, private placement dengan institusi domestik dan lelang secara reguler untuk memenuhi target pembiayaan APBN tahun ini," tutup dia.