Dalam kesempatan ini, Amran meyakinkan Komisi IV DPR RI dengan menguraikan pencapaian yang sudah diraih Kementan dalam 4 tahun terakhir. Menurutnya, anggaran yang diterima Kementan, dimaksimalkan penggunaannya untuk kepentingan pembangunan pertanian, dan kesejahteraan petani.
"Saat Saya serah terima jabatan (sebagai Menteri), 48% dari anggaran merupakan biaya operasional cat gedung, seminar dan seterusnya. Di tahun 2018, untuk operasional tinggal 3%. Sementara untuk petani yang dulunya hanya 35%, sekarang menjadi 85% untuk benih, bibit, alat mesin pertanian (alsintan)," ungkap Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (12/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan komposisi anggaran seperti ini, Amran menjelaskan ekspor komoditas pertanian Indonesia naik 24%. Investasi juga meningkat menjadi 44 triliun selama empat tahun berturut-turut. Pencapaian ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 2018 mencapai 4,7%, yang dulu hanya 2% atau 3%, seperti disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Sidang Kabinet.
Selain itu, Amran juga menyampaikan bahwa 2019 mendatang Kementan akan fokus pada program pengembangan infrastruktur dan korporasi petani untuk percepatan peningkatan produksi dan ekspor pangan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.
Kegiatan utama dalam mendukung program tersebut di antaranya (1) produksi dan perbanyakan benih/bibit melalui pengembangan nursery/kebun benih/bibit, (2) peningkatan penyediaan air melalui perbaikan jaringan irigasi dan pembangunan embung, long storage, dam parit, (3) modernisasi pertanian melalui peningkatan bantuan alsintan, (4) pengembangan komoditas strategis padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi/kerbau, cabai, dan bawang merah, juga (5) percepatan peningkatan bawang putih dan pengembangan komoditas substitusi impor.
Selain itu akan dilakukan juga (6) penyediaan dan perbanyakan indukan sapi dan upsus siwab, (7) pencetakan sawah di wilayah perbatasan dan daerah pengembangan baru, juga optimasi lahan kering dan lahan rawa, (8) peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasional, (9) pengembangan lumbung pangan berorientasi ekspor di daerah perbatasan, serta (10) pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat petani miskin di perdesaan.
"Beberapa kegiatan utama di atas di antaranya diarahkan untuk pencapaian produksi komoditas strategis yang ditargetkan sebagai berikut: padi 84 juta ton, jagung 33 juta ton, kedelai 2,8 juta ton, bawang merah 1,41 juta ton, cabai 2,29 juta ton, daging sapi 0,75 juta ton, gula 3,8 juta ton serta target beberapa komoditas sebagaimana pada bahan yang telah Kami sampaikan kepada pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI," jelas Amran.
Amran menjelaskan, pelaksanaan kegiatan utama dan pencapaian target produksi di atas didasarkan pada pagu anggaran 2019 sebesar Rp 21,69 triliun, yang tersebar di 11 titik mulai dari Sekretariat Jenderal, sejumlah Direktorat Jenderal, serta beberapa Badan.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Edi Prabowo mengapresiasi upaya Kementan menguatkan nilai tukar rupiah atas dolar AS yang tengah jatuh. Juga upaya terus menerus meningkatkan investasi asing di sektor pertanian.
"Saya sangat mendukung apa yang Menteri Pertanian lakukan saat ini. Kementan selain fokus terhadap pembangunan pertanian, Kementan juga berhasil membawa investor untuk berivestasi di Indonesia. Harusnya ini dapat ditiru oleh kementerian lain," ujar Edi. (ega/hns)