Sri Mulyani Sindir Ekspor Bio Farma yang Masih Kecil

Sri Mulyani Sindir Ekspor Bio Farma yang Masih Kecil

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 13 Sep 2018 17:03 WIB
Foto: Firdaus Anwar
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah berjibaku untuk menurunkan defisit transaksi berjalan yang dianggap sebagai salah satu penyebab melemahnya rupiah. Pemerintah pun tengah berusaha menekan impor dan mendorong ekspor.

Dari sisi impor pemerintah sudah mengambil keputusan untuk menaikkan pajak penghasilan (PPh) pasal 22 atau pajak impor terhadap 1.147 barang. Di sisi lain pemerintah dunia usaha turut berperan dengan meningkatkan ekspor.

Sri Mulyani pun menyindir BUMN yang masih kecil dalam melakukan ekspor. Salah satu BUMN yang disindir adalah PT Bio Farma (Persero).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengapresiasi BUMN yang memproduksi vaksin itu masih melakukan ekspor. Namun dengan nilai ekspor sekitar US$ 17 juta, menurut Sri Mulyani itu masih sangat kecil.

"Saya berterima kasih bahwa Bio Farma adalah termasuk BUMN yang ikut sumbangkan pada kinerja ekspor. Katanya sekitar US$ 17 juta, tapi kalau digemukkan jadi US$ 20 juta itu masih sangat kecil," tuturnya dalam acara Forum Riset Life Science Nasional 2018 di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Kamis (13/9/2018).

Menurut Sri Mulyani angka itu masih terlalu kecil. Sebab total impor Indonesia di neraca dagang naik menjadi sekitar US$ 180 miliar, sementara ekspor hanya US$ 155 miliar.

"Jadi saya terima kasih, tapi menurut saya angka itu sangat kecil dan harusnya bisa lebih besar lagi," tambahnya.


Sri Mulyani menilai potensi ekspor vaksin sebenarnya sangat besar. Sebab sejak tiga tahun yang lalu seluruh negara di dunia menyatakan akan memerangi kemiskinan, anak kurang gizi, kematian bayi dan kebutuhan kesehatan lainnya. Apalagi saat ini Indonesia dianggap salah satu negara yang berhasil dalam memproduksi vaksin.

"Dunia juga tengah menuju titik dari negara-negara low income menjadi middle income dan high income. Kalau pendapatan naik pasti kebutuhan mereka berubah terutama dari sisi lifestyle, jasa dan kesehatan. Nah Bio Farma punya produk imunisasi, vaksin dan berbagai macam kebutuhan kesehatan. Di Dunia ini yang biasanya disebut kartel vaksin paling maju itu India dan kita Indonesia," tambahnya. (das/ara)

Hide Ads