Mentan Beberkan Capaian Ekspor Pertanian hingga Target 2019

Mentan Beberkan Capaian Ekspor Pertanian hingga Target 2019

Prima Fauzi - detikFinance
Kamis, 13 Sep 2018 22:38 WIB
Foto: Dok Kementan
Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, capaiannya pada 2017 kemarin turut mendorong pertumbuhan di kuartal kedua (Q2) tahun ini sebesar 4,7%. Pertumbuhan itu disumbang oleh ekspor komoditas pertanian 24% dan investasi yang meningkat menjadi Rp 44 triliun secara berturut-turut selama empat kuartal.

"Seperti yang dicapai di tahun 2017 kemarin, ekspor komoditas pertanian Indonesia naik 24%. Investasi juga meningkat menjadi Rp 44 triliun selama empat tahun berturut-turut. Pencapaian ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 2018 mencapai 4,7%, yang dulu hanya 2% atau 3%, seperti disampaikan BPS dalam sidang kabinet," tutur Amran dalam keterangan tertulis, Kamis (13/9/2018).


Ia juga turut menerangkan program kerja Kementan di 2019. Menurutnya, Kementan akan fokus dalam pengembangan infrastruktur dan korporasi petani untuk percepatan peningkatan produksi dan ekspor pangan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, produksi komoditas strategis seperti padi ditargetkan mencapai 84 juta ton, jagung 33 juta ton, kedelai 2,8 juta ton, bawang merah 1,41 juta ton, cabai 2,29 juta ton, daging sapi 0,75 juta ton, gula 3,8 juta ton dan komoditas lainya agar Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dan melakukan ekspor.


Terkait hal itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Edi Prabowo, upaya peningkatan produksi pertanian yang dilakukan Kementan bisa membantu nilai tukar rupiah dari tekanan dolar AS.

"Saya sangat mendukung apa yang Menteri Pertanian, fokus terhadap pembangunan pertanian. Sehingga, Kementan berhasil membawa investor untuk berivestasi di Indonesia. Harusnya ini dapat ditiru oleh kementerian lain," kata Edi.

Penilaian serupa juga dikatakan oleh Ketua Dewan Forum Alumni (FAN) IPB Muhamad Karim yang mengatakan Amran berhasil mendorong peningkatan volume ekspor dan meningkatkan investasi serta memberantas mafia pangan.

"Gebrakan Menteri Amran Sulaiman yang bekerja keras dan radikal dalam mendorong sektor pertanian khususnya mempercepat pemberian bantuan ke petani dari sebelumnya melalui proses tender diubah menjadi penunjukan langsung, percepatan swasembada pangan strategis, mendorong peningkatan volume ekspor dan meningkatkan investasi serta menggulung mafia pangan tak pandang bulu sudah tepat dan harus terus dilanjutkan," ungkap dia.


"Kemudian, meningkatkan daya beli masyarakat karena sektor pertanian dalam arti luas adalah padat karya, menyangkut hajat hidup orang banyak dan dikerjakan rakyat banyak," imbuh dia.

Selain itu, Amran juga dinilai telah menjalankan berbagai strategi dan gebrakan yang menjadikan Indonesia sebagai negara lumbung pangan baru di Asia Tenggara. Oleh karena itu, menurutnya pelemahan rupiah saat ini tidak perlu dikhawatirkan.

"Kita tidak perlu khawatir rupiah melemah, jika stok pangan nasional aman, baik dari tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan. Mengapa rupiah selama ini tergerus, karena pangan kita masih banyak impor dan dimainkan mafia. Hasilnya sekarang kan kondisi harga pangan stabil dan mafia pangan perlahan lahan diberantas," pungkasnya. (idr/hns)

Hide Ads