Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pihaknya akan menyelesaikan persoalan tersebut secara bertahap dan tidak bisa dalam waktu singkat. Langkah itu dimulai dari komoditas jagung, kemudian ayam hingga manggis.
"Kita membuta perencanaan dan itu harus diselesaikan bertahap. Persoalan itu nggak bisa diselesaikan dalam waktu lima tahun. Hari ini kita sudah selesai impor jagung. Kita sudah ekspor ayam, ekspor domba dan sekarang manggis tembus ke China," ungkap dia kepada detikFinance dalam acara Blak-blakan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia memaparkan pada dasarnya Kementan telah memiliki perencanaan ke depan di mana di tahun 2045 Indonesia ditargetkan menjadi lumbung pangan dunia.
Baca juga: Blak blakan Mentan: Perang Lawan Mafia Impor |
Ia mengaku optimis, mengingat nilai ekspor produk pertanian mengalami peningkatan sebesar 24% atau setara dengan Rp 441 triliun dibanding 2017. Angka tersebut didominasi dari komoditas crude palm oil (CPO) atau kelapa sawit sebanyak Rp 390 triliun.
"Lima komoditas impor jadi ekspor itu naik 24% itu yang umumkan BPS senilai Rp 441 triliun. Itu tahun ini ekspor CPO saja nilainya Rp 390 juta naik 19%," tutup dia.