Penundaan Proyek Kelistrikan 15.200 MW Direvisi Jadi 4.600 MW

Penundaan Proyek Kelistrikan 15.200 MW Direvisi Jadi 4.600 MW

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 24 Sep 2018 15:38 WIB
Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Jakarta - Pemerintah merevisi rencana untuk menunda proyek kelistrikan 15.200 megawatt (MW). Awalnya, pemerintak menunda proyek untuk menyelamatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy N Sommeng menyampaikan, bahwa rencana itu akhirnya direvisi. Setelah dihitung ulang, pemerintah hanya akan menunda 4.600 MW.

Dia menjelaskan, saat dicek ulang, awalnya dari 15,2 GW ada 6,4 GW yang ternyata tidak bisa ditunda, kemudian ditambah ada 4,16 GW yang harganya sudah disetujui Menteri ESDM Ignasius Jonan sehingga tidak bisa ditunda, secara total menjadi 10,56 GW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi total ada 10,56 GW yang tidak bisa ditunda sehingga yang dapat ditunda hanya 4,6 GW. Itu penundaan ya bukan pembatalan," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).


Dia menerangkan, sebelumnya telah diumumkan pemerintah akan menunda proyek kelistrikan dengan kapasitas 15.200 MW. Hal itu dengan mempertimbangkan proyek tersebut belum mencapai financial close.

"Dari pengumuman sebelumnya kan yang belum financial close ternyata ada 15,2 GW. Tapi apakah itu nggak dibangun? ya harus dilihat satu persatu, ternyata memang ada yang tidak boleh ditunda, harus tetap dibangun," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan proyek-proyek yang ditunda bukan dibatalkan, hanya waktu pelaksanaannya yang digeser.

"Memang 15,2 GW selesai 2019, sekarang ditunda ada yang ditunda 2021 sampai 2026. Jadi digeser sesuai kebutuhan, tapi bukan dibatalkan," ungkapnya.

(fdl/fdl)

Hide Ads