Dari info yang diterima detikFinance, rapat ini dilaksanakan di Ruang Auditorium Kementerian Perdagangan, Gedung Utama Lantai Dasar, Kementerian Perdagangan Jakarta Pusat.
Beberapa instansi lembaga dan juga asosiasi serta pengusaha dan peternak telur diagendakan hadir pada rapat yang berlangsung pada pukul 13.30 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, Ketua Satgas Pangan Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto serta ada pula perwakilan asosiasi dari mulai Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Pinsar Petelur Nasional, dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT).
Selain itu juga ada perusahaan pembibitan layer seperti PT Charoen Pokphand Indonesia, PT ISA Indonesia dan para peternak telur dari Blitar, Malang , Kendal, Magetan, Yogyakarta, Salatiga, Ciamis, sampai Lampung.
Belakangan harga telur di pasaran sempat tinggi, beberapa alasan di antaranya karena pakan ternak impor yang menjadi mahal karena terkerek mata uang dolar yang semakin menguat.
Hal tersebut membuat para pedagang telur pada saat itu menaikkan harga telur sampai Rp 30.000/kg. Namun, setelah kenaikan terjadi pemerintah berupaya melakukan intervensi pada para peternak untuk menurunkan harga telur. Hingga akhirnya harga telur ayam saat ini berangsur turun.
Dari hasil penelusuran di lapangan, rapat kali ini merupakan rapat lanjutan Kemendag untuk mengetahui kondisi peternak setelah harga telur turun di tengah harga pakan ternak impor yang masih mahal. (zlf/zlf)