5 organisasi mahasiswa Islam ini di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Himpunan Mahasiswa Persis dan Persatuan Pelajar Islam.
"Pertama kami ingin pemuda-pemudi Indonesia bangkit kembali semangatnya untuk bertani. Kami menyiapkan mekanisasi dan menyiapkan alat pertanian gratis agar memotivasi mereka untuk berproduksi," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya di Indonesian Agriculture Festival and Camp, Rabu (26/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan dari Kementan ini terdiri dari 17 unit traktor roda empat, 13 unit traktor roda dua, 8 unit pompa air, 77 unit corn planter, 88 unit hand sprayer, 500 ekor ayam, dan benih jagung.
Dalam kesempatan tersebut, dia mendorong para pemuda untuk terjun ke dunia pertanian. "Jika kita hitung dari kegiatan ini 1 kabupaten bisa menghasilkan Rp 100 miliar. Jadi 500 kabupaten menghasilkan uang sebanyak Rp 50 triliun. Negara ini akan kaya dan kuat jika kita bangunkan pemuda untuk bertani. Jadi saya titip para pemuda karena kemajuan negara ke depannya ada pada pemuda," tegas Amran.
Dengan strategi yang sesuai, menurut Amran, para pemuda akan bersemangat untuk bertani. "Strateginya adalah pertama harus menggunakan teknologi modern. Kalau masih menua, pemuda tidak akan tertarik. Tapi karena kita menggunakan teknologi modern, mereka tertarik," lanjut Amran.
Ia pun menjelaskan penanaman jagung ini selain sebagai upaya untuk menggenjot produksi, juga sebagai wujud dari gerakan sejuta petani muda.
"8 dari 10 konglomerat Indonesia berasal dari petani. Jadi kalau mau jadi konglomerat, ya bertani. Dulu paradigma lama, petani itu miskin dan tidak berdaya. Pemerintahan Jokowi-JK merubah paradigma tersebut dengan pertanian modern. Melalui alat mesin pertanian, anak-anak muda berminat turun ke sawah," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Garut Rudi Gunawan mengungkapkan program dan bantuan Kementan telah memberikan hasil yang nyata terhadap pembangunan pertanian di Kabupaten Garut. Salah satunya dengan menghasilkan jagung sebanyak 700 ribu ton per tahun atau senilai Rp 3 triliun.
"Kami telah terima ratusan bantuan dari Kementan. Alat mesin pertanian, benih, dan bantuan lainya. Dengan bantuan Kementan berhasil menggerakkan pemuda dan mengefisiensikan biaya usaha tani. Petani mendapat keuntungan yang cukup besar. Jika sebelum adanya program dan bantuan Kementan, biaya yang dikeluarkan besar dan butuh waktu yang lama," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi program Kementan dalam mencetak petani muda yang milenial. Pasalnya, pembangunan pertanian merupakan program prioritas guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara sekaligus menguatkan harga diri negara.
"Harga diri suatu bangsa antara lain ditentukan ekonomi. Jika ekonomi hebat, maka terhormatlah suatu bangsa. Sebaliknya jika ekonomi bangsa lemah, harga diri bangsa tidak ada," ucapnya.
Ia juga menekankan sektor pangan merupakan hal yang krusial dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Indonesia.
"Kenapa juga butuh pertanian? Sekalipun pendidikan kita hebat, tapi jika pangan tidak ada, maka negara akan dalam kondisi bahaya. Karena itu pemerintah terus meningkatkan, selalu berusaha meningkatkan ekonomi masyarakat," tambahnya.
Dalam acara ini pemuda Islam di Kabupaten Garut berkemah sekaligus bertanam jagung di atas lahan seluas 4.275 Ha.Kegiatan ini digelar di lingkungan Mesjid Al-Jabbar, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut. Rencananya, para peserta akan berkemah dan bertanam jagung selama 4 bulan hingga musim panen. (mul/ega)