Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika menjelaskan pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat terjadi bukan karena kebijakan pemerintah.
"Perekonomian terus turun bukan akibat kebijakan pemerintah, tapi ada pengaruh dari ekonomi internasional," kata Erani dalam sebuah diskusi di Hotel Ibis Harmoni, Jakarta, Rabu (26/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, ekonomi nasional bisa kembali meningkat. Tahun ini ditargetkan bisa berada di posisi 5,2%.
Menurut dia pertumbuhan ekonomi juga harus diimbangi dengan indikator lain yang memadai. "Jadi pertumbuhan ekonomi itu harus menyumbang ke penurunan kemiskinan dan penurunan ketimpangan bahkan sampai pengurangan pengangguran," jelas dia.
Erani menjelaskan saat ini pemerintah sudah berupaya mengurangi angka-angka tersebut. Selain itu angka inflasi juga terus dijaga rendah di bawah 4%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan per Maret 2018 yang sebesar 9,82% menjadi paling rendah sepanjang sejarah. Menurut catatan BPS, sejak 2011 tingkat kemiskinan di Indonesia masih dalam persentase double digit, yakni 12,49%. Setelah tujuh tahun berjalan, tingkatnya menjadi 9,82% atau single digit. (kil/dna)