We-Fi merupakan organisasi yang aktif dalam mendorong dan membantu wanita dari seluruh dunia khususnya negara berkembang untuk memimpin bisnis dengan dukungan akses keuangan, pasar, teknologi, dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk memobilisasi dukungan global dalam pemberdayaan perempuan pada kegiatan ekonomi dan kewirausahaan.
Dalam acara tingkat tinggi di sela-sela sesi ke-73 majelis umum PBB tersebut, Susi hadir sebagai Champion (pengusaha perempuan terpilih) yang dinominasikan oleh Jepang. Sosok Menteri Susi memang sengaja direkomendasikan oleh Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono karena rekam jejaknya dalam dunia bisnis baik perikanan maupun penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dengan demikian, Menteri Susi tergabung dalam Women's Enterprise Leadership Group bersama perempuan-perempuan inspiratif dari berbagai belahan dunia," bunyi keterangan tertulis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jumat (28/9/2018).
Susi menceritakan awal mula dirinya terjun ke dunia bisnis. Merasa terbelenggu dengan aturan di sekolah yang mengekang pemikirannya, akhirnya Susi memilih berhenti sekolah. Dirinya yang kala itu masih gadis remaja kemudian membulatkan tekad untuk bisa mandiri dengan memulai usaha kecil-kecilan.
"Untuk jadi independen, setelah keluar dari sekolah, saya memutuskan untuk menjadi pengusaha. Saya mulai dengan usaha kecil-kecilan sebagai pengepul ikan. Dengan modal yang kecil, saya memulai bisnis menjual ikan-ikan tangkapan nelayan di wilayah saya, di Pangandaran Jawa Barat dan pantai selatan Jawa. Akhirnya saya fokus di bisnis membeli lobster hasil tangkapan nelayan. Lama kelamaan, usaha saya terus berkembang," kenang Menteri Susi.
![]() |
Bisnis perikanannya berkembang. Susi mulai memikirkan cara mengurangi kerugian akibat kematian lobster yang tinggi. Ia bertekad menerbangkan lobster-lobster tersebut langsung ke Jakarta. Ia memulai bisnis penerbangan yang mulanya hanya untuk membawa produk perikanan miliknya agar tetap segar sampai di pasaran. Namun, seiring perjalanan waktu, bisnis penerbangannya pun berkembang.
Kini, penerbangan perintis miliknya telah melayani penerbangan ke berbagai daerah dan menjadi penghubung ke pelosok-pelosok Indonesia.
"Perempuan juga bisa ambil bagian dalam bisnis dan menjadi pemimpin. Kuncinya untuk menjadi pemimpin masa depan, kita harus berani mengambil risiko dalam hidup," kata Susi.
Konferensi Laut
Selain itu Susi juga hadir mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuan perdana Panel Tingkat Tinggi (PTT) untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan (Inaugural Meeting of the High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy). Acara berlangsung di di Museum of Modern Art, New York, Amerika Serikat.
JK dan Susi hadir sebagai sherpa" (wakil pemerintah RI yang terlibat dalam seluruh persiapan pekerjaan Panel) mewakili Presiden Joko Widodo.
Dalam acara JK menjelaskan ekosistem laut Indonesia terancam rusak akibat penangkapan ikan secara berlebihan akibat kebutuhan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi masyarakat. Selain itu ia berpendapat, pertumbuhan daerah yang tak terkendali juga telah menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah pesisir.
![]() |
Hal ini diakibatkan oleh pemenuhan kebutuhan akan produk laut dan perikanan yang terus meningkat tidak dilakukan secara berkelanjutan. Untuk itu, Indonesia tengah mengupayakan langkah-langkah menjaga dan mengembalikan kesehatan laut.
"Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya untuk mengembalikan kesehatan laut di antaranya penegakan hukum terhadap praktik Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing, penetapan target mengurangi 75 persen sampah plastik di laut yang akan dicapai pada tahun 2025, dan mencanangkan 20 juta hektar kawasan konservasi laut (marine protected areas)," papar JK dalam keterangan tertulis KKP.
![]() |
Tonton juga 'Menteri Susi Ancam Pemilik Kapal yang Buat Laporan Bohong':
(hns/hns)