Operasi yang dimulai pada Minggu (7/10) pagi ini menyalurkan LPG PSO (elpiji 3 kg) dan Non PSO (elpiji 12 kg dan Bright Gas) dengan alokasi 560 tabung di setiap lokasi kecuali di Pangkalan, Jalan Sis Al-Jufrie yang disiapkan sekitar 1.120 tabung.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Roby Hervindo menyatakan Pertamina terus memperluas cakupan operasi pasar untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan LPG baik yang PSO maupun Non PSO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan dia, pasokan elpiji itu bersumber dari penyaluran SPPBE di wilayah Palu, Donggala dan Parigi serta suplai bantuan dari luar wilayah Sulteng. Saat ini, stok elpiji yang tersedia di SPPBE di Palu, Donggala dan Parigi sebesar 293 MT atau 97.666 tabung. Pertamina terus berupaya untuk memulihkan jaringan distribusi elpiji pasca bencana.
Lebih lanjut kata Roby, Pertamina bekerja sama dengan TNI-Polri untuk menjaga kelancaran distribusi dalam operasi pasar LPG dengan memberikan bantuan pengamanan.
Roby menuturkan agar penyaluran Operasi Pasar LPG lebih merata, dilakukan penandaan dengan tinta hitam untuk menandai pembeli yang sudah mendapatkan LPG. Cara ini juga bisa mengurangi resiko penimbunan LPG oleh pengecer.
"Kami berharap masyarakat membeli LPG sesuai kebutuhan. Tidak perlu membeli lebih karena stok elpiji Pertamina masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Palu dan sekitarnya," tutup Roby.
Adapun lokasi Operasi Pasar Elpiji 3 Kg hari ini sebagai berikut:
Kota Palu
1. Sungai Manonda
2. Veteran
3. Dewi sartika
4. Palupi
5. Anoa
6. Pangkalan Jalan Sis Al-Jufrie (khusus disini 1.120 tabung)
7. SPBU Ki Hajar Dewantara
8. SPBU Tondo
Kab. Donggala
9. Desa maleni
10. SPBU Donggala
11. Kantor Kecamatan Toaya
12. Desa Wani
Kab. Sigi
13. Sigimpu
14. Ranteleda Kec. Palolo
15. Desa Tinggede Kec Marawola
16. Marawola (ega/dna)