Hari ini pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Bank Indonesia (BI) merilis cadangan devisa turun sekitar 2,6% dari sebelumnya US$ 117,90 miliar menjadi US$ 114,8 miliar. Penurunan cadangan devisa (cadev) juga masih dalam batas wajar, karena intervensi yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia sudah sangat optimal.
Cadangan devisa ini sama dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 impor dan pembayaran utang luar negeri. Memang, kalau kita melihat standar kecukupan Internasional yang hanya berada di 3 bulan impor, kita masih jauh lebih baik. Namun seiring dengan tekanan yang terus menerus, dan intervensi yang harus dikeluarkan, bukan tidak mungkin cadangan devisa akan terus berkurang, apalagi dengan adanya potensi kenaikan Fed Rate sebanyak empat kali pada tahun depan yang akan membuat jangka waktu tekanan akan bertambah lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fokus berikutnya adalah pertemuan IMF yang berlangsung pekan ini di Nusa Dua Bali. Akan hal inilah kami memprediksi IHSG masih mengalami pelemahan dengan support dan resistance di level 5.706-5.758. (ara/ara)