Corporate Secretary PT Matahari Department Store Tbk, Miranti Hadisusilo menegaskan, hampir semua kegiatan bisnis perusahaan menggunakan rupiah. Perseroan juga mengklaim tak memiliki utang dalam bentuk valas.
"Enggak, kan kita rupiah semua. Capex rupiah, belanja stok rupiah, jualnya rupiah, jadi enggak ada pengaruh sih. Tidak ada utang," tuturnya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (8/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bank Masih Jual Dolar AS di Bawah Rp 15.300 |
LPPF juga tak khawatir dengan kebijakan pemerintah yang menaikan pajak PPh pasal 22 atau pajak impor terhadap 1.147 barang impor konsumsi. Sebab sekitar 80% dari produk yang dijual perusahaan berasal dari dalam negeri.
"Kita kan kebanyakan lokal, jadi impornya sedikit sekali. Lebih dari 80 persen local. Kalaupun ada impor kebanyakan adalah supplier konsinyasi seperti Levis, jadi bukan stock kita," tambahnya.
Meski begitu, Miranti menilai kinerja penjualan perusahaan tahun ini kurang lebih sama dengan tahun lalu. Pada 2017 perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 1,28% menjadi Rp10,02 triliun.