Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh memaparkan bantuan tersebut diberikan sesuai kebutuhan setiap daerah. Selain itu, ada pula tambahan dari Kementerian Sosial dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal yang menggunakan beras Bulog.
"Total bantuan itu 308,55 ton. Tapi ada tambahan dari Kemensos dan dari Kementerian Desa itu jadi total 335,49 ton pakai beras Bulog. Jadi mereka itu beli, ada simpanan mereka di Bulog untuk digunakan di waktu seperti ini," jelasnya kepada detikFinance, Selasa (9/10/2018).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan beras yang disalurkan tersebut berasal langsung dari gudang Bulog yang berada di Palu. Menurutnya, beras di gudang tersebut masih aman untuk dikonsumsi karena masih berada di dalam karung dan tidak terkena hujan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pihaknya juga terus melakukan perawatan untuk beras yang berada di gudang dengan memberikan plastik sheet untuk lapisan luar. Serta, menerapkan teknologi kedap udara hermatic storage sehingga beras bisa bertahan hingga 12 bulan lamanya.
"Untuk menghindari kerusakan beras yang gudangnya jebol, Bulog menggunakan plastic sheet untuk dibungkus dan juga menggunakan teknologi kedap udara atau hermetic storage dengan plastik cocoon yang bisa bertahan 6-12 bulan," tutup dia.
Tonton juga 'Kisah Fajar, Bocah Petobo yang Selamat dari Hantaman Lumpur':
(dna/dna)