Saham Perusahaan Crane Ini Melejit 50% di Pencatatan Perdana

Saham Perusahaan Crane Ini Melejit 50% di Pencatatan Perdana

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 11 Okt 2018 09:45 WIB
Foto: Danang Sugianto
Jakarta - PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) hari ini resmi mencatatkan sahamnya (listing) di pasar modal. Perusahaan ini menjadi emiten baru ke 45 di tahun ini, dngan begitu jumlah emiten di pasar modal bertambah menjadi 607 perusahaan.

Perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan crane ini menawarkan saham perdananya di level Rp 700 per lembar saham. Saat pencatatan saham berkode SKRN ini menguat 50% ke level Rp 1.050.

Di level harga tersebut saham SKRN sudah ditransaksikan sebanyak 72 kali, jumlah volume 33.099 lot saham dengan nilai sebesar Rp 3,48 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini merupakan key milestone dalam perjalanan Superkrane untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable, transparan dan bertanggung jawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis ke depan," ujar Presiden Direktur Superkraner Yafin Tandiono Tan, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (27/4/2018).



SKRN sendiri melepas 300.000.000 lembar saham baru atau setara 20% dari modal yang disetor penuh perseroan setelah penawaran umum. Perseroan menghimpun dana lebih dari Rp 210 miliar lewat penjualan saham perdana kali ini.

SKRN sendiri yakin menargetkan kontrak sebesar US$ 100 juta hingga 2021. Kontrak itu berasal dari beragam sektor, seperti migas, infrastruktur, dan pertambangan.

"Saat ini, kami sudah mengantongi kontrak US$ 40 juta dari dua perusahaan migas dan pertambangan. Jumlah ini ditargetkan terus bertambah hingga tiga tahun ke depan dan menjadi motor pertumbuhan pendapatan," tambahnya.

Perusahaan tahun ini menargetkan pendapatan sebesar Rp 600 miliar, naik 25% dari 2017 sebesar Rp 480 miliar. Tahun depan, dia menegaskan, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 20% menjadi Rp 720 miliar dari estimasi 2018. Hal ini didorong masih kuatnya permintaan sewa crane dari sektor migas, infrastruktur, hingga pertambangan.

(das/eds)

Hide Ads