Sementara investasi dibuka lebar-lebar untuk mengembangkan industri gula, ternak sapi, jagung dan lainnya untuk memacu ekonomi nasional. Kini, Taiwan berminat berinvestasi membangun industri gula di Indonesia senilai Rp 20 triliun.
Amran berkunjung ke Taiwan dan bertemu langsung dengan Menteri Pertanian Taiwan, Mr. Tsung-Hsien Lin pada tanggal 9 Oktober 2018 lalu. Pada pertemuan yang berlangsunh singkat itu, Tsung menyampaikan komitmen untuk investasi industri gula Rp 20 triliun di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran menyebutkan saat ini Indonesia berhasil membangun 6 Pabrik Gula (PG) yang terintegrasi dengan perkebunan tebu dari 10 unit yang telah ditargetkan dengan dukungan investasi asing. Investasi Taiwan diharapkan dapat membangun sedikitnya 2 hingga 4 unit PG, dengan nilai investasi masing-masing Rp 20 triliun.
"Pihak Indonesia menawarkan areal investasi di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Merauke dengan luasan mencapai 20.000 hektar untuk masing-masing unit. Indonesia memberi berbagai kemudahan perijinan serta jaminan keamanan dan kenyamanan berusaha," ujarnya.
Lebih lanjut Amran menegaskan pola kemitraan antara investor Taiwan dengan pengusaha lokal untuk lebih menjamin kelancaran berusaha. Pihak Taiwan mengambil peran yang lebih dominan pada penanganan aspek-aspek teknis, sementara pengusaha lokal Indonesia dapat membantu penanganan aspek nonteknis seperti pengurusan administrasi perijinan dan proses pengamanan lingkungan berusaha.
"Untuk percepatan realisasinya, Menteri Pertanian Taiwan telah menugaskan Wakil Menterinya untuk berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat," tuturnya.
Amran menambahkan kerja sama dengan Taiwan ini juga sebagai langkah konkret dan masif menggerakan ekspor dan investasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Ini diharapkan akan mempercepat pencapaian target swasembada guna industri paling lambat 2024.
"Tapi harus diketahui juga, saat ini kita sudah mampu swasembada gula konsumsi," tambahnya.
Baca juga: Kementan Buka Keran Ekspor Manggis ke Taiwan |
Kunjungan ke Taiwan juga membahas komitmen Taiwan membuka pasar manggis dari Indonesia, kerja sama Teknis Taiwan Pengembangan Rain Water Harvesting System, serta program Magang Petani Indonesia di Taiwan.
Amran berharap agar sumberdaya alam pertanian yang berlimpah di Indonesia dapat disinergikan dengan Taiwan. Dengan demikian, Indonesia buka investasi dari Taiwan.
"Bila ini dapat dilaksanakan, maka akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang kuat, sehingga cita-cita Indonesia untuk menjadi lumbung pangan Asia dan bahkan dunia dapat segera terwujud," pungkasnya. (idr/das)