Setelah hari ini dilakukan soft launcing, para pedagang PKL Tanah Abang berharap akan memiliki pendapatan yang lebih baik setelah ditempatkan di atas jembatan.
Salah satu pedagang PKL Tanah Abang Lies Ariani yang mendapat lapak nomor 54 mengaku senang diberikan fasilitas oleh pemerintah. Ia berharap, dengan dibangunnya jembatan ini pendapatannya akan bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lies yang biasa menjual pakaian perempuan berupa dress, celana kain dan hijab ini mengharapkan tidak ada PKL lain yang berjualan di bagian bawah jembatan.
"Kita berharap bisa tetap ramai di lapak ini. Jangan ada PKL di bawah, karena kita kan jualan di atas. Biar semua yang lewat bisa kesini," kata dia.
Lies mengaku bisa mendapat Rp 1 juta/ hari dari hasil jualannya sebagai PKL di Jalan Jati Baru. Setelah dua bulan pindah tempat dagang karena lokasi jualannya sedang dibangun jembatan, ia berharap pendapatannya bisa bertambah setelah menempati posisi baru.
Lies tidak keberatan dengan kebijakan retribusi sewa lapak sebesar Rp 500.000/bulan. Ia mengatakan, yang penting diberikan lahan untuk jualan yang bisa menghasilkan.
"Nggak lah, yang penting kita dikasih tempat. Kemarin saat pembagian lapak nggak rusuh kok, soalnya sudah terdata. Cuma memang lapaknya nggak bisa simpan barang banyak-banyak, karena kan ukurannya kecil," jelas dia.
Sementara itu ada pula pedagang kaos kaki yang menempati lapak di sekat nomor 94, Amsar. Ia mengaku ikut kebijakan pemerintah dan berharap di lapak yang baru akan semakin ramai.
"Ikut aja apa maunya pemerintah. Semoga yang beli disini ramai. Ikut aja apa maunya daripada lapaknya nggak ada sama sekali," ujar Amsar.
Sebagai informasi, pemerintah telah memberikan kebijakan untuk mengalihkan para PKL Tanah Abang ke atas jembatan untuk ditata. Nantinya, akan ada 446 lapak yang akan diisi oleh para PKL Tanah Abang. Hingga saat ini sudah ada 200 lapak yang dibangun, 100 diantaranya sudah rampung dan diberikan nomor pada para pemiliknya.
Lapak berupa sekat sederhana yang nantinya digunakan oleh pedagang berukuran 1,5 x 2 meter. Rencanannya pembangunan jembatan yang sudah dimulai sejak 3 Agustus 2018 ini akan selesai dan bisa digunakan pada akhir Oktober 2018.
Sementara jembatan saat ini telah dirampungkan dengan persentase pengerjaan 78%, bagian bawah jembatan yaitu pasar Jati Baru yang tadinya ditutup untuk digunakan PKL Jakarta sore ini sudah bisa digunakan untuk kendaraan umum. (dna/dna)