Saat dikonfirmasi ke salah satu direksi PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang menjadi pengembang proyek Meikarta, direksi mengaku baru mengetahui hal tersebut dari media. Direktur Lippo Cikarang Lora Oktaviani belum mau banyak bicara terkait hal ini.
"Itu kita baru tahu dari media. Kita masih belum bisa komentar. Benar-benar baru tahu dari media," katanya saat dihubungi detikFinance, Senin (15/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lora mengaku belum bisa menyampaikan banyak hal mengenai operasi penangkapan oleh KPK tersebut. Namun dia mengatakan sampai saat ini proyek Meikarta masih terus berjalan di lapangan.
"Nanti akan kita komunikasikan dengan pihak terkait. Saya catat dulu ya," jawabnya singkat.
Meikarta sendiri adalah mega proyek prestisius yang digarap oleh Lippo Cikarang, salah satu anak usaha Lippo Group. Proyek ini digadang-gadang jadi kota impian berbentuk kawasan terpadu atau mix used development seluas 250 hektare (ha).
Meikarta merupakan proyek terbesar Lippo Group dengan investasi mencapai Rp 278 triliun. Tak hanya menawarkan sebuah hunian, Meikarta juga hadir sebagai kota mandiri dengan beragam fasilitas didalamnya.
Baca juga: OTT KPK di Bekasi Terkait Proyek Meikarta |
Fasilitas utama yakni telah hadirnya area lahan terbuka hijau seluas 100 hektar bernama Central Park. Lahan terbuka hijau itu dilengkapi pepohonan yang hijau dengan dilengkapi danau, jogging track dan area komersial grEAT Avenue.
Proyek ini menjadi begitu populer di publik dengan promosi iklannya yang ada di mana-mana. Namun di sisi lain, proyek ini juga populer karena diwarnai sejumlah kontroversi lantaran dianggap menjual apartemen sebelum mengantongi izin mendirikan bangunan.
Isu miring terkait Meikarta juga sempat kembali mencuat beberapa waktu lalu saat beredar surat pemberitahuan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) sebagai kontraktor utama kepada 15 sub kontraktor untuk menghentikan sementara pembangunan tower EF Apartemen Orange Country, salah satu bagian dari proyek Meikarta yang ditarget kelar pada April 2018. Seretnya masalah pembayaran dari Lippo disebut-sebut menjadi penyebab munculnya surat pemberitahuan itu.
Proyek Masih Jalan
Dia mengatakan saat ini pengerjaan mega proyek senilai Rp 278 triliun tersebut masih terus berlangsung di lapangan. Tak mau bicara banyak, Lora mempersilakan untuk meninjau langsung ke lapangan mengenai progres proyek tersebut.
"Salah satunya masih berjalan. Mungkin bisa lihat ke lapangan," katanya.
Lora juga menjawab bahwa pekerjaan di lapangan hingga saat ini masih terus berlangsung. Namun dia enggan untuk mengungkapkan secara gamblang bagaimana realisasi pekerjaan terkini yang ada di lapangan.
"Nanti akan kita komunikasikan dengan pihak terkait. Saya catat dulu ya," jawabnya singkat.
Sebelumnya diketahui bahwa pembangunan salah satu apartemen Meikarta kini telah mencapai 10 lantai. Pembangunan tower apartemen di Meikarta sendiri dilakukan secara serentak untuk 14 blok yang terdiri atas 28 tower.
Sebelumnya juga beredar kabar mengenai para kontraktor proyek yang menyetop kegiatan pembangunan. Namun proses pembangunan juga disebutkan masih terus berlangsung, meskipun tak disebutkan sudah berapa persen progresnya.
"Masih terus berlangsung kok, jadi kerjaan juga berlanjut juga," kata Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya di Gedung BEI, Jakarta, awal Juni lalu.
Hingga akhir 2017 Meikarta disebut telah mengantongi marketing sales sebesar Rp 7 triliun. Sementara tahun ini Group Lippo menargetkan penjualan hunian mencapai Rp 10 triliun, di mana 80% di antaranya diharapkan dari proyek Meikarta.
Tonton juga 'Begini Kondisi Gedung PUPR Kabupaten Bekasi yang Disegel KPK':
(eds/ara)