Pelemahan pada indeks terjadi di tengah sentimen positif dari rilisnya data neraca perdagangan bulan September 2018 yang tercatat surplus sebesar US$ 0,23 miliar, jumlah tersebut berada di luar ekspektasi para pelaku pasar yang sebelumnya memperkirakan neraca perdagangan Indonesia bulan September masih akan mengalami defisit.
Pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (Netbuy) sebesar Rp 340 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,15% ke level 15.200
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam teritori negatif pada perdagangan awal pekan ini (15/10). Indeks Dow Jones turun 0.35%, S&P melemah 0.59%, dan Nasdaq tertekan 0.88%.
Pelemahan tersebut terjadi seiring antisipasi pelaku pasar atas kekhawatiran rilisnya laporan keuangan perusahaan yang diperkirakan terkena dampak dari kebijakan suku bunga yang nantinya menekan laba bersih perusahaan.
Adapun pernyataan dari Departemen keuangan terkait defisit AS yang cukup besar turut menjadi pemberat indeks pada perdagangan dini hari.
IHSG ditutup melemah sebesar 0,5% ke level 5.727. IHSG ditutup candle bearish setelah berhasil menutup gap dengan indikator Stochastic berbalik melemah, MACD histogram bergerak ke arah positif dengan volume meningkat. Kami perkirakan IHSG bergerak melemah dengan pergerakan di kisaran 5.669-5.756. (ara/ara)