"Ya namanya tawaran nanti kita pertimbangkan karena kebutuhan kita tidak sebesar itu juga, tapi ini memang beda antara Aceh dan Lombok," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).
"Kalau Aceh semuanya grant (hibah), ini pinjaman. Jadi kita harus hati-hati juga. Tapi ya dalam keadaan begini ya kita berterima kasih dengan adanya tawaran itu. Nanti tawaran itu kita pertimbangkan berapa sebenarnya kebutuhan kita dan apakah itu," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas ini jangka panjang, jadi 30 tahun lebih. Jadi lebih menarik sebenarnya dibanding dengan apabila kita memakai dana APBN yang ada. Tapi kita tidak boleh berlebihan," tutur JK.
Menurut JK, selama ini yang butuh dana besar adalah untuk rekonstruksi. Bantuan dari ADB, Bank Dunia, dan pihak-pihak lain belum mencukupi untuk itu.
"Ada (dana) juga cuma sedikit. Contohnya World Bank kasih US$5 Juta, grant. ADB kasih US$3 juta. Tapi tidak mencukupi untuk rekonstruksi. Yang mahal kan rekonstruksi," tutur JK. (rna/hns)