Istana Sebut Butuh 3 Tahun Dapat Data Beras Valid

Istana Sebut Butuh 3 Tahun Dapat Data Beras Valid

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 25 Okt 2018 12:35 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - Data produksi beras terus menimbulkan polemik. Keakuratan data tersebut pun dipertanyakan setelah pemerintah membuka keran impor, sementara ketersediaan beras dalam negeri dianggap cukup.

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan untuk mendapatkan data soal beras memang bukan hal mudah. Perlu perjuangan untuk mendapatkan data yang valid.


"Kita memahami bagaimana sebetulnya menyusun data komoditas dari segi jumlah yang diproduksi di suatu negara, seperti Indonesia. Untuk dapatkan data itu perjuangannya luar biasa," kata dia di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta Timur, Kamis (25/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erani menyebut butuh waktu setidaknya 3 tahun untuk memperoleh data yang valid mengenai produksi beras nasional.


"Untuk dapat data beras saja, kita tahu berapa juta ton yang kita produksi, berapa surplus yang kita miliki, butuh waktu 3 tahun untuk memperoleh data yang valid," paparnya.

Data beras ini pun diperlukan untuk pemerintah dalam membuat kebijakan di sektor pangan, seperti impor misalnya, pemerintah mengacu data tersebut. Oleh karenanya angka-angka dalam data tersebut harus akurat.

"Begitu data beras bisa disampaikan maka keseluruhan pikiran dan nanti kebijakan akan diikuti oleh program selanjutnya, itu akan ikut berubah karena data tadi," tambahnya




Tonton juga 'Data Beras BPS Jadi Acuan, Sejak 97 Ada Kekeliruan':

[Gambas:Video 20detik]

(hns/hns)

Hide Ads