Investasi 'Harta Karun Energi' RI Masih 40% dari Target

Investasi 'Harta Karun Energi' RI Masih 40% dari Target

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 26 Okt 2018 17:55 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - Realisasi investasi di sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) hingga kuartal III-2018 baru 40% dari target US$ 2,01 miliar. Dengan demikian, diperkirakan capaian investasi sekitar US$ 800 juta.

Total investasi dengan angka tersebut didominasi oleh panas bumi kemudian disusul oleh aneka EBT dan bioenergi.

"Di 2018 target US$ 2 miliar lebih sedikit, tapi sampai triwulan III akhir September kemarin baru mencapai 40%," kata Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rida menambahkan, capaian tersebut masih belum maksimal karena adanya penundaan pengeboran panas bumi oleh sejumlah kontraktor.

"Star Energy dan Pertamina seingat saya ada penundaan pengeboran. Salah satu komponen investasi signifikan kalau di panas bumi itu kemudian membuat capaian realiasasi investasi panas bumi melambat," ujar Rida.


Meski demikian, Rida optimistis capaian investasi khususnya di sektor panas bumi bisa mencapai target sekitar US$ 1,2 miliar. Para investor juga disebut masih banyak yang antre untuk menggarap sektor EBTKE.

"Realisasi tadi saya bilang PLTP ada sedikit pengunduran schedule drilling beberapa perusahaan yang membuat realisasinya. Panas bumi akhir tahun akan on track tercapai US$ 1,2 miliar akan mencapai untuk panas bumi," tutur Rida.

Target investasi di sektor EBTKE tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 1,34 miliar dan 2016 sebesar US$ 1,57 miliar. Kemudian di 2014 dan 2015 masing-masing US$ 640 juta dan 1,03 miliar.

(ara/eds)

Hide Ads