"Angkanya itu 2,42 juta KL, kurang lebih 60%," kata Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018).
Rida mengatakan masih ditemui kendala dalam pendistribusian FAME sebagai bahan baku B20. Kendala logistik menjadi salah satu penyebabnya sedangkan dari sisi produksi sudah aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Logistik salah satunya kalau dari sisi produksi sudah cukup," tutur Rida.
Rencananya titik pengiriman FAME juga akan dikurangi dari 86 menjadi 10. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir potensi masalah dalam penyaluran.
"Kita akan mengurangi jumlah tujuan dari 86 menjadi hanya 10 titik," kata Rida.