Sergey Brin dan Page mulai mendaftarkan nama domain google.com. Langkah selanjutnya adalah mencari investor, dengan bantuan dari Kleiner Perkins Caufield & Byers (KPCB). Tetapi perusahaan modal ventura ini gagal menemukan siapa pun yang tertarik berinvestasi di mesin pencari tersebut.
Pada tahun 1998, Google telah mendapatkan lebih dari 10.000 permintaan pencarian setiap hari. Hingga akhirnya beberapa orang penting mulai melihat potensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1999, dunia menjadi bijak terhadap Internet. Ada sekitar 248 juta pengguna Internet di seluruh dunia, dan mereka memiliki banyak pertanyaan, banyak pencarian untuk dilakukan. Dan Google dengan cepat menjadi mesin pencari pilihan, menangani lebih dari 18 juta pertanyaan per hari. Dengan keunggulan itu, para investor mulai berdatangan.
Kali ini, KPCB bermitra dengan Sequoia Capital dan berhasil menemukan US$ 25 juta modal ventura untuk Google. Sergey Brin dan Page akhirnya menarik diri dari program Ph. D. mereka untuk berkonsentrasi pada bisnis.
Pada tahun 2000, gelembung dot-com meletus, dan sejumlah perusahaan internet yang telah tumbuh besar saat itu dibeli dengan harga murah. Namun demikian, Internet terus menjadi bagian yang semakin penting dari kehidupan sehari-hari di negara maju.
Antara 1999 dan 2004, Google mulai menjajaki initial public offering (IPO) atau melepaskan saham perdananya ke publik. Jumlah pengguna internet di seluruh dunia tumbuh dari 304 juta menjadi 817 juta. Pada saat itu, Google memperluas fitur-fiturnya, meluncurkan versi dalam bahasa Prancis, Jerman, Italia, Swedia, Finlandia, Spanyol, Portugis, Belanda, Norwegia, Denmark, China, Jepang, dan Korea.
Yang lebih penting lagi, pada tahun 2000, Google mulai menjual apa yang disebut "AdWords," yang merupakan iklan yang ditayangkan bersama dengan hasil pencarian. Iklan yang ditayangkan didasarkan pada kata kunci dari pencarian yang dimasukkan pengguna. Pada saat itu, Google belum mengizinkan iklan dalam hasil pencariannya.
Pada tahun 2002, MIT Technology Review TR100 mendaftarkan Sergey Brin dan Page sebagai dua dari 100 inovator teratas di dunia di bawah usia 35 tahun. Brin dan Page juga menerima penghargaan dan gelar kehormatan dari IE Business School, Marconi Foundation, Marconi Foundation di Columbia University dan Academy of Achievement.
Dan yang lebih penting, berkat pengenalan iklan, Google telah menjadi perusahaa yang sangat menguntungkan. Keuntungan tersebut memperlancar IPO Google pada tahn 2004.
Ketika IPO Google berlangsung pada bulan Agustus 2004, Brin, Page dan CEO Google Eric Schmidt semuanya setuju untuk terus bekerja di perusahaan selama 20 tahun. Mereka menawarkan 19.605.052 saham dengan US$ 85 per saham, dan berhasil mengumpulkan dana hingga US$ 23 miliar. Sebagian besar saham perusahaan tetap berada di tangan para pendiri dan karyawan, dan membuat sejumlah karyawan Google menjadi jutawan mendadak.
Menanggapi kekhawatiran bahwa IPO Google akan membahayakan budaya perusahaan, Sergey Brin dan Page menunjuk Chief Culture Officer untuk membantu perusahaan mempertahankan nilainya, serta organisasi dan lingkungan yang kolaboratif.
Google terus berkembang. Pada akhir tahun 2005, perusahaan ini menutup kesepakatan terbesarnya - kemitraan iklan senilai US$ 1 miliar dengan America Online, yang saat itu masih menjadi salah satu penyedia layanan internet terbesar di web.
Pada tahun 2006, Google kemudian membeli YouTube dengan harga US$ 1,65 miliar. Pada saat itu, YouTube sudah menjadi situs web yang paling populer untuk video streaming.
Pada Maret 2008, Google menemukan cara baru untuk membangun bisnis periklanan yang menguntungkan, ketika mengakuisisi DoubleClick seharga US$ 3,1 miliar.
Google, sementara itu, melanjutkan perjalanannya untuk mengambil alih lebih banyak bisnis-bisnis online. Pada tahun 2007, Google meluncurkan program emailnya yang sangat sukses, Gmail, ke publik. Google juga merilis Android, sistem operasinya untuk PC dan perangkat seluler. Pada tahun 2008, Chrome diluncurkan, browser web yang telah diadopsi secara besar-besaran.
Google yang telah memiliki valuasi miliaran dolar AS, membuat Sergey Brin mengalihkan perhatiannya ke Google X, yang berfokus pada kemajuan teknologi dan menciptakan solusi fiksi ilmiah atau artificial inteligent. Google X telah membuat sebuah mobil tanpa pengemudi. Sergey bahkan berani mengklaim bahwa mobil robot akan tersedia untuk masyarakat umum dalam waktu lima tahun.
Proyek Google X lainnya adalah lensa kontak Google. Mereka dirancang untuk membantu penderita diabetes secara teratur memeriksa kadar glukosa mereka tanpa jarum.
Melalui Google X, Brin juga mencari cara untuk memperluas penetrasi internet ke berbagai belahan dunia yang terpencil, dengan Project Loon. Tujuannya untuk membuat jaringan di stratosfer yang akan menggunakan router nirkabel untuk memberi pengguna di belahan bumi manapun akses ke internet.
Apakah proyek-proyek yang sangat ambisius ini akan terbayar masih harus dilihat. Tetapi dengan kapitalisasi pasar saat ini sekitar US$ 367,6 miliar atau sekitar Rp 5.514 triliun membuat Google terus bereksperimen.
Semangat eksperimentasi meluas ke investasi pribadi Sergey Brin. Pada tahun 2010, misalnya, ia berinvestasi dalam pengembangan tenaga angin lepas pantai utama di pantai timur. Selain itu, ia adalah seorang investor di pembangunan mobil listrik Tesla Motors.
(eds/ang)