Kris bercerita bisnisnya bermula saat membuka jasa perjalanan atau open trip ke Pulau Pahawang di Lampung, di sela-sela kuliahnya. Sebelum perjalanan dia mendapat ide membuat hammock sendiri untuk digunakan selama di Pahawang.
"Nah pas lagi dicoba ternyata enak, terus peserta open tripnya ternyata cocok, pada suka. Nanyain ini bikin di mana, beli di mana. Nah saya mulai jawab bikin di saya saja, kira kira begitu awal mulanya," kata Founder Uttara tersebut kepada detikFinance pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Singkat cerita, pesanan hammock pun mulai mengalir. Yang Menarik, dia memulai bisnis tersebut tanpa modal. Jadi, mereka memesan hammock diminta untuk melakukan pre-order (PO), di mana mereka harus membayar terlebih dahulu sebelum barang diberikan.
"Jadi nggak pakai modal sebenarnya. Jadi awalnya cuma PO PO saja, teman pada pesan, saya mulai bikinin. Berkembang dari situ sih uangnya diputar putar saja," sebutnya.
Setelah berjalan 3 tahun, kini omzetnya per bulan mencapai Rp 70 juta. Di tahun pertama saja dia sudah bisa mengantongi omzet rata-rata Rp 25 juta- Rp 30 juta per bulan. Hal itu karena dia menggeluti bisnis hammock dengan merek Uttara di saat sedang tren.
![]() |
Dia mengatakan, saat itu, banyak orang yang mengunggah foto-foto sambil tidur di atas hammock, sehingga momentum pas.
"Sekarang itu (omzet) di Rp 70 juta per bulan, rata rata ya. Tahun pertama rata ratanya mungkin sekitar di Rp 25-30 juta, soalnya kebetulan waktu dua tahun lalu itu lagi momen," sebutnya.
Hammock yang dia jual harganya Rp 110.000. Saat ini baru ada satu jenis saja. Selain hammock dia juga menjual perlengkapan outdoor yang lain, mulai dari tenda anti air untuk menutup hammock, stand hammock, hingga tas lipat. Adapula kursi dan sofa angin.
Untuk tas lipat, dia membuatnya dari kain sisa yang digunakan untuk membuat hammock.
"Kita mulai bikin tas tas kecil dari bahan hammock, tas lipat yang kecil," ujarnya.
Barang termahal yang dijual Uttara adalah stand hammock. Alat ini berguna untuk menggelar hammock tanpa harus digantungkan di pohon. Harga yang ditawarkan sekitar Rp 600.000.
![]() |
Seluruh produk Uttara dibuat di produksi rumahan yang berlokasi di Cimahi, Jawa Barat dengan nama Bengkel Uttara. Meski produk rumahan, dia tidak khawatir dengan maraknya hammock buatan luar.
Menurutnya, hammock buatannya memiliki segmentasi konsumen berbeda dengan hammock buatan asing. Hammock miliknya lebih menyasar kalangan pemula yang hobi jalan jalan di lingkungan outdoor. Hal itu karena harganya lebih murah dibandingkan merek luar di kisaran Rp 350.000.
"Nah nggak mungkin kan orang pertama kali pengin coba langsung ke harga Rp 350.000. Pasti pengennya di awal awal di Rp 100 ribuan, itu masih oke lah," ujarnya.
Bagi masyarakat yang ingin membeli perlengkapan outdoor merek Uttara bisa memesan lewat akun Instagram resminya di @uttara_ind. (hns/hns)